Berita

Anak-anak Gaza (Foto: Daily Mail)

Dunia

Puluhan Anak Gaza Bakal Diboyong ke Inggris

SELASA, 19 AGUSTUS 2025 | 16:38 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Sejumlah anak-anak Gaza yang kritis akibat perang dan kekurangan gizi akan dievakuasi ke Inggris dalam beberapa minggu mendatang untuk mendapatkan perawatan medis khusus.

Mengutip laporan BBC pada Selasa, 19 Agustus 2025, evakuasi dikoordinasikan oleh Kementerian Luar Negeri, Kementerian Dalam Negeri, dan Departemen Kesehatan Inggris, dengan dukungan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). 

Sekitar 30 hingga 50 anak diperkirakan akan termasuk dalam rombongan pertama, masing-masing didampingi anggota keluarga dan transit melalui negara ketiga untuk keperluan pengumpulan data biometrik.


“Kami sedang memajukan rencana untuk mengevakuasi lebih banyak anak dari Gaza yang membutuhkan perawatan medis mendesak di Inggris untuk pengobatan spesialis,” kata sumber Kementerian Luar Negeri Inggris.

“Proses ini sangat sensitif dan kompleks, dan kesejahteraan pasien serta keluarga mereka adalah prioritas utama kami," tambahnya.

Jumlah pasti anak yang akan dibawa ke Inggris akan ditentukan berdasarkan kebutuhan klinis dan kapasitas National Health Service (NHS). 

Pemerintah menegaskan setiap pasien akan dinilai secara individual untuk memastikan bahwa evakuasi ke Inggris adalah pilihan terbaik dan memungkinkan untuk dilakukan.

Upaya ini muncul setelah lebih dari 90 anggota parlemen Inggris mendesak pemerintah agar segera mengevakuasi anak-anak Gaza yang terluka dan sakit parah. 

Mereka memperingatkan bahwa ribuan anak berada dalam kondisi genting akibat malnutrisi yang semakin parah.

Sejak Oktober 2023, ribuan anak Palestina menunggu evakuasi medis. Namun, hanya tiga anak yang sejauh ini tiba di Inggris untuk menjalani perawatan, itu pun melalui inisiatif amal Project Pure Hope yang didanai donor swasta. 

Hingga kini, belum ada anak Gaza yang dievakuasi melalui skema resmi pemerintah Inggris.

Pada awal Agustus, Perdana Menteri Keir Starmer mengumumkan bahwa Inggris sedang segera mempercepat upaya untuk membawa hingga 300 anak Gaza guna mendapatkan perawatan medis darurat di Inggris.

Sementara itu, Israel terus memperketat blokade yang menghambat masuknya bantuan kemanusiaan, memperburuk krisis kesehatan di Gaza. 

Data PBB menunjukkan 12.000 anak Palestina di bawah lima tahun menderita gizi buruk akut, sementara 112 anak dilaporkan meninggal akibat kelaparan sejak Oktober 2023. 

Secara keseluruhan, lebih dari 50.000 anak telah menjadi korban tewas atau luka-luka sejak dimulainya serangan Israel.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya