Berita

Ilustrasi kota Bangkok, Thailand. (Foto: Dok AMRO)

Dunia

Pertumbuhan Ekonomi Thailand Terancam Tarif AS

SELASA, 19 AGUSTUS 2025 | 14:02 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Dewan Pembangunan Ekonomi dan Sosial Nasional (NESDC) Thailand memperingatkan bahwa negeri gajah putih butuh reformasi ekonomi besar-besaran. Alasannya, ekspor Thailand terancam oleh tarif impor baru dari Amerika Serikat sebesar 19 persen.

Dalam laporan terbaru, ekonomi Thailand tumbuh 2,8 persen pada kuartal II 2025, sedikit lebih baik dari perkiraan (2,7 persen). Namun angka ini melambat dibanding kuartal pertama yang tumbuh 3,2 persen.

Menurut NESDC, ekspor masih menjadi penyokong utama perekonomian. Sebaliknya, konsumsi dalam negeri dan pariwisata sedang lesu. Jumlah turis asal China misalnya, diperkirakan hanya 4 juta orang tahun ini, jauh dari target 6 juta.


Tarif AS membuat Thailand rawan kalah bersaing dengan negara tetangga. Produk yang paling rentan kehilangan pasar adalah telepon, hard disk drive, dan suku cadang mobil. Namun, Thailand diperkirakan tetap kuat mengekspor beras, karet, dan sepeda motor.

Selain tekanan global, Thailand juga menghadapi masalah politik dalam negeri serta bentrokan kecil di perbatasan Kamboja. Namun NESDC menilai dampaknya terhadap ekonomi tidak terlalu besar.

“Tarif AS adalah tantangan terbesar bagi ekonomi Thailand. Reformasi struktural sangat dibutuhkan, meski hasilnya tidak instan,” kata Kepala NESDC, Danucha Pichayanan, dikutip Bangkok Post.

Untuk menopang pertumbuhan, Bank Sentral Thailand sudah memangkas suku bunga acuan empat kali sejak Oktober 2024. Meski begitu, proyeksi pertumbuhan ekonomi 2025 hanya sekitar 1,8–2,3 persen.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya