Berita

Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC). (Foto: BPBD DKI Jakarta)

Nusantara

Jakarta Modifikasi Cuaca Selama Lima Hari

Antisipasi Cuaca Ekstrem
SENIN, 18 AGUSTUS 2025 | 22:29 WIB | LAPORAN: WIDODO BOGIARTO

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) mulai 17 hingga 21 Agustus 2025. 

Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji mengatakan, 
OMC dilakukan sebagai langkah strategis dalam kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi.

Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi sinergis antara BPBD DKI Jakarta, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), serta Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU).

Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi sinergis antara BPBD DKI Jakarta, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), serta Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU).

Operasi ini bertujuan memitigasi bencana hidrometeorologi ekstrem dan mendukung kelancaran seluruh rangkaian acara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Ia menyampaikan, Pemprov DKI Jakarta berharap kolaborasi lintas sektor ini secara efektif dapat memitigasi risiko cuaca ekstrem dan memastikan seluruh agenda kenegaraan serta perayaan masyarakat dalam rangka HUT RI ke-80 berlangsung dengan khidmat, aman, dan nyaman.

“Berdasarkan prediksi cuaca dari BMKG terdapat potensi peningkatan curah hujan di pertengahan Agustus, oleh karena itu OMC akan dilaksanakan selama lima hari, mulai 17 hingga 21 Agustus 2025," kata Isnawa dikutip dari PPID Pemprov DKI Jakarta, Senin 18 Agustus 2025.

Perwakilan Direktorat Meteorologi Publik BMKG, Fahim, menyampaikan MJO (Madden-Julian Oscillation) aktif di Fase 2 (Samudra Hindia Bagian Barat), potensi gelombang low frequency dan Kelvin serta OLR negatif di wilayah Jawa Bagian Barat, berpotensi menjadi indikator masih adanya potensi hujan di sebagian wilayah Jabodetabek.

“Secara umum wilayah Jabodetabek memiliki kelembaban yang berkisar antara 40 sampai 100 persen pada lapisan 925 hingga 500 hPa. Labilitas atmosfer menunjukkan kondisi massa udara labil lemah dan potensi konveksi sedang,” kata Fahim.



Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Cetak Rekor 4 Hari Beruntun! Emas Antam Nyaris Tembus Rp2,6 Juta per Gram

Rabu, 24 Desember 2025 | 10:13

Saham AYAM dan BULL Masuk Radar UMA

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:55

Legislator PKB Apresiasi Langkah Tegas KBRI London Laporkan Bonnie Blue

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:44

Prabowo Bahas Kampung Haji dengan Sejumlah Menteri di Hambalang

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:32

Pejabat Jangan Alergi Dikritik

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:31

Saleh Daulay Dukung Prabowo Bentuk Tim Arsitektur Perkotaan

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:26

Ribuan Petugas DLH Diterjunkan Jaga Kebersihan saat Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:21

Bursa Asia Bergerak Variatif Jelang Libur Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13

Satu Hati untuk Sumatera: Gerak Cepat BNI & BUMN Peduli Pulihkan Asa Warga

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:04

Harga Minyak Naik Jelang Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya