Berita

Para demonstran berkumpul di jalan-jalan Tel Aviv, menuntut pembebasan sandera dan gencatan senjata, Minggu, 17 Agustus 2025 (Foto: Reuters)

Dunia

Setengah Juta Warga Israel Turun ke Jalan Tolak Invasi Gaza City

SENIN, 18 AGUSTUS 2025 | 09:58 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Gelombang protes besar-besaran melanda Israel pada Minggu waktu setempat, 17 Agustus 2025 untuk menentang rencana Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memperluas operasi militer ke Gaza City. 

Demonstrasi terbesar terjadi di Tel Aviv, di "Hostage Square", dihadiri hingga setengah juta orang, angka yang digolongkan sangat masif menurut standar Israel.

Mengutip laporan Reuters, protes ini dipicu oleh keputusan pemerintah Israel yang memberi lampu hijau bagi militer untuk menguasai Gaza City, ibu kota Gaza, yang dianggap berisiko besar terhadap keselamatan para sandera Hamas. 


Hingga kini, 50 sandera diyakini masih ditahan, dengan sekitar 20 orang diperkirakan masih hidup.

“Lebih dari 1 juta orang berpartisipasi dalam ratusan aksi di seluruh negeri,” demikian pernyataan keluarga sandera yang mendeklarasikan aksi nasional bertajuk Israel on Hold Day. 

Mereka menyerukan mogok kerja nasional sebagai bentuk solidaritas untuk mendesak pembebasan sandera.

Namun, Netanyahu menolak tekanan publik tersebut dan menegaskan bahwa berakhirnya perang tidak mungkin terjadi jika Hamas masih ada.

“Mereka yang menyerukan diakhirinya perang tanpa kekalahan Hamas justru memperkeras posisi Hamas dan membuat pembebasan sandera semakin tidak mungkin,” ujarnya.

Rencana operasi militer di Gaza City memicu kekhawatiran luas, baik dari risiko kemanusiaan maupun posisi tawar terhadap Hamas. 

Menteri Kabinet Keamanan Eli Cohen mengungkapkan operasi tersebut mencakup evakuasi paksa hingga satu juta warga sipil Palestina dalam waktu enam hingga delapan minggu sebelum serangan penuh. 

Namun ia mendorong agar percepatan dilakukan dalam dua hingga tiga minggu.

Hamas sendiri mengecam rencana ini sebagai awal dari gelombang baru genosida brutal.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya