Berita

Anggota DPD RI, Fahira Idris. (Foto: Ahmad Alfian)

Politik

Indonesia Harus Mandiri Pangan Demi Kedaulatan

MINGGU, 17 AGUSTUS 2025 | 09:17 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Salah satu percepatan yang penting dilakukan di usia ke-80 tahun kemerdekaan Indonesia adalah mewujudkan kemandirian pangan. 

Anggota DPD RI Fahira Idris mengatakan Indonesia harus mandiri pangan karena ketergantungan pada impor akan membuat negeri ini rentan terhadap gejolak harga global, perubahan iklim, dan disrupsi rantai pasok yang kian sering terjadi.

“Kemandirian pangan berarti memastikan setiap warga dapat mengakses pangan bergizi, aman, dan terjangkau dari sumber daya dalam negeri, memperkuat ketahanan ekonomi, menjaga stabilitas sosial, dan melindungi kedaulatan bangsa di tengah ketidakpastian dunia," katanya lewat keterangan resmi yang dikutip redaksi di Jakarta, 17 Agustus 2025.


"Oleh karena itu, di usia kemerdekaan yang sudah 80 tahun ini, sudah saatnya ketahanan pangan ‘naik kelas’ jadi kemandirian pangan,” sambung Senator Jakarta itu.

Fahira melanjutkan, setidaknya ada enam terobosan yang patut menjadi perhatian utama. Pertama, diversifikasi pangan yaitu menggeser porsi kalori dari beras–terigu ke sumber lokal tahan iklim (sagu, sorgum, jagung, umbi) per ekoregion. 

Selain itu, perlu terapkan kuota belanja publik minimal 30 persen pangan lokal untuk program bantuan pangan, makan bergizi anak sekolah, dan logistik bencana.

Kedua, peran Bulog harus diperluas.  Idealnya, Bulog tidak hanya menyerap dan menyimpan beras, tapi juga komoditas lokal seperti sagu, sorgum, jagung, dan singkong. 

Ketiga, lumbung komunal modern. Keempat, pertanian tahan iklim dan nilai tambah lokal. Kelima, pemenuhan gizi sebagai tujuan. Keenam, orkestrasi dan data tunggal pangan. 

“Dengan sistem ini, pengambilan keputusan seperti serapan panen, distribusi laut/udara, atau operasi pasar dapat dilakukan cepat dan tepat. Kinerja tiap daerah dalam urusan pangan pun dapat dievaluasi secara triwulanan dan dikaitkan langsung dengan insentif fiskal,” pungkas Fahira Idris.


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya