Berita

Ketua DPR RI, Puan Maharani. (Foto: Youtube TV Parlemen)

Politik

Puan Maharani:

Pemilu Harus Bebas dari Campur Tangan dan Buah Tangan

JUMAT, 15 AGUSTUS 2025 | 10:32 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Ketua DPR RI Puan Maharani mengkritisi demokrasi dalam pemilihan umum (Pemilu) di Indonesia yang dipengaruhi campur tangan dan buah tangan orang lain.

Hal ini disampaikannya ketika menyampaikan pidato dalam sidang tahunan MPR/DPR/DPD RI 2025 yang berlangsung di Gedung Nusantara, Komplek DPR RI, Senayan, Jumat, 15 Agustus 2025.

Semula Puan menyampaikan tentang partai politik yang harus memiliki sistem demokrasi yang baik. Jika sistem politik partai tdak mendukung terwujudnya kedaulatan secara nyata maka suara rakyat akan berisiko terdistorsi.


Lantas, Puan mengatakan bahwa sistem pemilu di Indonesia belum sempurna hingga harus diperbaiki agar lebih baik lagi.

“Sistem pemilu kita, sebagai sarana utama membentuk perwakilan, memang belum sepenuhnya sempurna. Tantangan kita adalah memastikan bahwa sistem ini benar-benar mendekatkan kehendak rakyat dalam menempatkan wakil-wakilnya dan memilih pemimpinnya,” kata Puan Maharani dalam pidatonya.

“Saat ini, demokrasi dalam Pemilu kita, selain ditentukan oleh garis tangan, juga sering dipengaruhi oleh campur tangan dan buah tangan,” sambungnya.

Puan mengatakan meskipun ada campur tangan, namun setiap orang memiliki garis tangannya sendiri yang menentukan siapa yang akan berhasil.

“Kita semua memiliki garis tangan—nasib dan kesempatan yang diberikan oleh Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa. Tetapi, tidak semua dari kita memiliki kemampuan yang sama untuk ikut campur tangan dan memberikan buah tangan dalam menentukan arah demokrasi,” katanya.

Menurut politikus PDI Perjuangan itu, hal ini merupakan kritik dalam demokrasi dan sistem pemilu di Indonesia dan diharapkan bisa diperbaiki lagi.

“Inilah kritik sekaligus otokritik terhadap demokrasi dalam Pemilu kita. Kita harus terus memperbaiki dan menyempurnakannya. Sebab, demokrasi yang kita cita-citakan bukanlah demokrasi campur tangan dan buah tangan—tetapi demokrasi yang memberi kesempatan setara bagi semua warga negara,” pungkasnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya