Berita

Pertamina memperluas ekosistem penyediaan feedstock Sustainable Aviation Fuel (SAF) di Jakarta. (Foto: Dok Pertamina)

Bisnis

Pertamina Perbanyak Lokasi Pengumpulan Minyak Jelantah

RABU, 13 AGUSTUS 2025 | 15:07 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Pertamina Patra Niaga mengedepankan konsep ekonomi sirkular melibatkan partisipasi masyarakat dalam memperluas ekosistem penyediaan feedstock Sustainable Aviation Fuel (SAF) dari minyak jelantah atau used cooking oil (UCO).

Dengan aplikasi MyPertamina, masyarakat bisa mengikuti program pengumpulan minyak jelantah di lokasi-lokasi strategis Pertamina. Program ini bisa menjadi bagian dari rantai pasok energi bersih sekaligus membuka peluang ekonomi baru di tingkat lokal.

“Melalui jalur ritel, kami mengumpulkan minyak jelantah rumah tangga yang saat ini sudah dilakukan di 10 titik seperti di SPBU. Rencana ini akan diperluas dengan menambah 25 titik lagi," kata Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra di Jakarta, 13 Agustus 2025.


Untuk jalur kemitraan, Pertamina memanfaatkan kolaborasi bersama asosiasi. Potensi ini bisa berkembang menjadi gerakan nasional dan membangun peluang ekonomi masyarakat.

Sejak diluncurkan pada Desember 2024 hingga Juli 2025, program ini berhasil mengumpulkan lebih dari 86 ribu liter minyak jelantah rumah tangga dan melibatkan 2.443 masyarakat di 10 lokasi di Indonesia.

Saat ini, titik-titik pengumpulan minyak jelantah berada di SPBU COCO MT Haryono, SPBU COCO Kalimalang, RS Pelni, RS Pusat Pertamina, Kantor Pertamina Patra Niaga, SPBU COCO BSD City, SPBU COCO Dago Bandung, SPBU COCO Semarang, Pertamina Coop Mart Plaju, dan Sport Centre Plaju.

Ke depan lembaga penyalur Pertamina Patra Niaga serta jaringan Pertamina Group seperti IHC dan Patra Jasa akan menjadi titik-titik pengumpulan minyak jelantah agar masyarakat dan pelaku UMKM bisa menjadi bagian dalam ekosistem penyediaan SAF.

"Minyak jelantah yang biasanya dibuang bisa diubah menjadi bahan bakar penerbangan rendah emisi. Siklus ini menguntungkan masyarakat, mengurangi limbah, dan mendukung transisi energi,” pungkas Mars Ega.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya