Berita

Gula di pasar tradisional/Net

Politik

PKS Desak Kementan Tarik Seluruh Gula Rafinasi di Indonesia

RABU, 13 AGUSTUS 2025 | 09:17 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Ketua DPP PKS Bidang Petani, Peternak, dan Nelayan, Riyono, mendesak pemerintah segera menarik gula rafinasi dari pasar tradisional. Pasalnya, gula rafinasi yang beredar di masyarakat saat ini merupakan gula untuk industri, bukan konsumsi rumah tangga.

"Tarik gula rafinasi dari pasar. Peruntukannya hanya untuk industri, jangan berkedok gula kristal putih lalu masuk ke pasar tradisional dan menguasai pasar kecil," kata Riyono kepada wartawan, Rabu, 13 Agustus 2025.

Riyono Caping mengatakan peredaran gula rafinasi yang seharusnya hanya untuk industri makanan dan minuman telah merugikan petani tebu dalam negeri.


“Saat ini hampir 700 ribu ton gula petani di pabrik gula pemerintah dan swasta belum terbeli. Sementara itu, gula rafinasi justru bocor ke pasar rakyat, padahal secara aturan tidak boleh,” tegasnya.

Ia mengatakan hampir 200 ribu ton gula rafinasi masuk ke Indonesia diduga diolah dengan campuran tertentu sehingga menyerupai gula kristal putih membuat produk tersebut dikonsumsi masyarakat.

“Kenapa impor gula rafinasi ini diperbolehkan? Untuk siapa? Seharusnya dihentikan dan tidak diizinkan pemerintah, apalagi saat gula petani belum laku,” ucapnya.

Riyono menegaskan bahwa pihaknya tidak menolak impor, namun menilai waktu pelaksanaannya saat ini tidak tepat. Menurutnya, dugaan impor “gelap” yang melebihi kebutuhan industri membuat petani tebu kian terpuruk.

“Kasihan petani dan pedagang tebu kita. Banyak yang modalnya dari pinjaman bank. Semakin lama gula mereka tidak laku, semakin besar beban hutang dan bunga yang harus ditanggung," demikian Riyono Caping.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya