Berita

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka tidak menyalami Bahlil Lahadalia dan sejumlah menteri di Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer di Lapangan Udara Suparlan, Pusdiklatpassus, Batujajar, Bandung, Minggu, 10 Agustus 2025/YouTube

Politik

Tak Disalami Prabowo dan Gibran, Bahlil Sudah Ditinggal?

MINGGU, 10 AGUSTUS 2025 | 17:23 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Gelagat tak biasa diperlihatkan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka saat menghadiri Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer di Lapangan Udara Suparlan, Pusdiklatpassus, Batujajar, Bandung Barat, Minggu, 10 Agustus 2025.

Gibran tertangkap kamera tidak menyalami Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia saat tiba di lokasi upacara.

Dalam momen tersebut, Gibran lebih memilih salaman dengan sejumlah elite TNI, seperti Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Maruli Simanjuntak dan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU), Marsekal Tonny Harjono. Sementara Bahli, terpantau hanya melirik tajam.


Momen ini cukup menyedot perhatian publik lantaran perlakuan Gibran ini bertolak belakang dengan apa yang selama ini diperlihatkan Bahlil kepada putra sulung Presiden ke-7 RI, Joko Widodo itu.

Sebut saja saat Rapat Kabinet perdana pemerintahan Prabowo-Gibran pada Oktober 2024 silam. Kala itu, tingkah Ketum Golkar ini dianggap kurang lazim lantaran sampai mencium tangan Gibran sembari menunduk. Di mana hal serupa tidak dilakukan Bahlil saat bersalaman dengan Prabowo.

Sikap Gibran yang tak menyalami Bahlil ini pun seakan mengulang apa yang dilakukan Prabowo kepada Menteri ESDM saat hendak terbang ke Singapura dua bulan lalu.

Saat itu, Prabowo menyalami sejumlah menteri yang mendampingi, termasuk Wapres Gibran. Namun saat Bahlil mengulurkan tangan untuk bersalaman, Prabowo hanya menunjuk tanpa membalas uluran tangan Bahlil.

Di sisi lain, Bahlil belakangan memang sedang diterpa isu diguncang dari kursi Ketua Umum Golkar lewat Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub).

Politisi senior Golkar, Ridwan Hisjam bahkan telah menyampaikan dukungan Munaslub, dengan syarat semua unsur terpenuhi.

Ada empat unsur terjadinya Munaslub Golkar, yakni Ketum melakukan pelanggaran AD/ART, melakukan pidana, berhalangan tetap meninggal dunia atau sakit yang tidak mungkin sembuh, dan mengundurkan diri. 

“Banyak (dorongan) karena kader di bawah merasa suara Golkar berkurang. Mereka tahu pemilu hari ini suara kita turun, maka muncullah suara ketidaksenangan dan minta Munaslub dari daerah-daerah. Jadi sejak Pak Bahlil menjadi Ketum, ketika turun jadi muncullah dorongan Munaslub," kata Ridwan dikutip, Kamis malam, 7 Agustus 2025.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

Kapolda Metro Buka UKW: Lawan Hoaks, Jaga Jakarta

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:11

Aktivis 98 Gandeng PB IDI Salurkan Donasi untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:53

BPK Bongkar Pemborosan Rp12,59 Triliun di Pupuk Indonesia, Penegak Hukum Diminta Usut

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:51

Legislator PDIP: Cerita Revolusi Tidak Hanya Tentang Peluru dan Mesiu

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:40

Mobil Mitra SPPG Kini Hanya Boleh Sampai Luar Pagar Sekolah

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:22

Jangan Jadikan Bencana Alam Ajang Rivalitas dan Bullying Politik

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:19

Prabowo Janji Tuntaskan Trans Papua hingga Hadirkan 2.500 SPPG

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Trio RRT Harus Berani Masuk Penjara sebagai Risiko Perjuangan

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Yaqut Cholil Qoumas Bungkam Usai 8,5 Jam Dicecar KPK

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:47

Prabowo Prediksi Indonesia Duduki Ekonomi ke-4 Dunia dalam 15 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:45

Selengkapnya