Berita

Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga), Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka/Ist

Nusantara

18 Ribu Kader Siap Jadi Ujung Tombak Distribusi MBG

MINGGU, 10 AGUSTUS 2025 | 04:12 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Sebanyak 18 ribu kader Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) dan Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) siap jadi ujung tombak program Makan Bergizi Gratis (MBG), untuk Ibu Hamil, Ibu menyusui, Paud dan Balita terutama yang berusia di bawah 2 tahun. 

Hal itu disampaikan Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga), Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, saat menghadiri acara diskusi Double Check yang diselenggarakan Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO) bekerjasama dengan Gempita di Jakarta, Sabtu, 9 Agustus 2025. 

Diskusi bertema "Peran Pembangunan Keluarga dalam Menyongsong Indonesia Emas 2045" ini juga menghadirkan Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Veronica Tan, dan Tenaga Ahli Utama PCO, Chacha Anisa. 


Menurut Isyana, banyak langkah nyata yang telah dilakukan pemerintah untuk menyiapkan generasi emas 2045. Salah satunya adalah program makan bergizi gratis (MBG). 

"MBG tidak hanya menyasar anak sekolah, tapi juga ibu hamil, ibu menyusui, juga anak balita dan paud. Itu yang tidak dihandle Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah," kata Isyana. 

Di situlah peran Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga berkolaborasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN). Karena programnya ada di BGN sementara Kemendukbangga punya kader yang siap digerakkan. 

Selain kader PKB dan PLKB, Kemendukbangga juga kolaborasi dengan Kemenkes dan Kementerian Dalam Negeri membentuk Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang  terdiri dari unsur tenaga kesehatan (seperti bidan atau perawat), kader PKK, dan kader KB, yang jumlahnya mencapai 600 ribu se-Indonesia

"Mereka ini ujung tombak distribusi MBG ibu hamil, ibu menyusui dan anak balita terutama yang di bawah dua tahun," ujar Isyana. 

Pentingnya gizi untuk ibu hamil, menyusui dan balita terutama yang dibawah 2 tahun 

Isyana juga mengatakan peningkatan kualitas sumber daya manusia yang masuk dalam Asta Cita ke 4, memang harus dimulai dari unit terkecil yaitu keluarga dan sedini mungkin. 

Karena kebiasaan-kebiasaan itu dibangun dari keluarga, meski tiap keluarga punya dinamika yang berbeda" ungkapnya. 

Politikus PSI ini manambahkan, 1.000 hari pertama kehidupan adalah masa krusial, yang sangat penting untuk mencegah stunting dan tidak dimulai saat lahir tapi saat masih dalam kandungan.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya