Berita

Ilustrasi/RMOL

Bisnis

Dolar AS Melemah di Tengah Ekspektasi Pemotongan Suku Bunga

KAMIS, 07 AGUSTUS 2025 | 10:25 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kurs Dolar Amerika Serikat (AS) melemah setelah trader berspekulasi bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga lebih sering dari ekspektasi sebelumnya tahun ini.

Data ketenagakerjaan yang lebih lemah dari perkiraan untuk periode Juli turut mempengaruhi pergerakan Dolar AS.

Pertumbuhan lapangan kerja Amerika lebih lemah dari perkiraan sepanjang Juli, sementara jumlah data non-farm payrolls untuk dua bulan sebelumnya direvisi menyusut 258.000 lapangan kerja, menunjukkan penurunan tajam dalam kondisi pasar tenaga kerja.


Minggu lalu, Presiden Donald Trump memecat pejabat yang bertanggung jawab atas data ketenagakerjaan yang tidak disukainya, dan fokus kini tertuju pada pencalonannya untuk mengisi kekosongan di Dewan Gubernur The Fed dan kandidat ketua bank sentral berikutnya.

Greenback langsung terjerembab setelah laporan tersebut, memangkas penguatan dari Juli yang relatif kuat bagi mata uang itu, bulan pertama tahun ini di mana Indeks Dolar (Indeks DXY) membukukan penguatan.

Dikutip dari Reuters, Indeks Dolar (DXY) yang mengukur greenback terhadap sekeranjang mata uang utama, turun 0,56 persen ke 98,18 pada penutupan perdagangan Rabu 7 Agustus 2025 waktu setempat. 

Pada awal perdagangan sebelumnya, DXY naik tipis 0,1 persen menjadi 98,259.

Mata uang AS sedikit berubah pada 147,36 Yen. Euro berada di 1,1654, turun hampir 0,1 persen setelah sebelumnya melonjak 0,7 persen.

Dolar AS memperpanjang kerugian setelah Departemen Keuangan melihat permintaan yang lemah untuk penjualan obligasi 10 tahun senilai 42 miliar Dolar AS.

Sementara, Euro melesat 0,76 persen menjadi 1,1662 Dolar AS, level tertinggi sejak 28 Juli. Pada sesi Jumat pekan lalu, Euro mencatat lonjakan 1,48 persen.

Poundsterling menguat 0,47 persen menjadi 1,3362 Dolar AS sebelum Bank of England diperkirakan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin, Kamis.

Versus franc Swiss, Dolar AS melemah 0,17 persen menjadi 0,806.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya