Berita

Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI) periode 2019-2023, Paulus Totok Lusida/RMOL

Politik

Rumah Vertikal Jadi Solusi Masyarakat yang Belum Miliki Hunian

RABU, 06 AGUSTUS 2025 | 17:44 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Rumah vertikal atau apartemen hingga rumah susun merupakan solusi untuk masyarakat yang belum memiliki hunian layak.

Demikian disampaikan Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI) periode 2019-2023, Paulus Totok Lusida, dalam diskusi Berani Bicara yang digelar di Rumah Besar Gatotkaca, Jalan Pattimura 11, Selong, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu 6 Agustus 2025.

Menurutnya, program pemerintah yang menginginkan masyarakat memiliki rumah hunian layak, telah ditetapkan menyasar keluarga di perkotaan, pedesaan, dan pesisir.


"Sekarang di kota yang penduduk dua juta orang itu, harusnya tinggalnya di rumah susun, apartemen," ujar Paulus.

Idenya terkait dengan apartemen atau rumah susun dapat menjadi hunian layak bagi masyarakat yang belum memiliki rumah, telah Paulus sampaikan kepada Menteri dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait.

"Ini salah satu yang sudah program yang saya bahas dengan Pak Menteri Ara (sapaan akrab Menteri PKP). Kenapa orang enggak mau tinggal di apartemen? Karena oversupply apartemen?" sambungnya.

Selain persoalan oversupply, Paulus mendapati masalah yang juga dirasakan masyarakat apabila memilih apartemen sebagai hunian layak.

"Sekarang ini, ibu-ibu di depan ini (yang sudah tinggal di apartemen atau rumah susun), 15 tahun belum dapet SHM (sertifikat hak milik). Bagaimana sekarang itu bisa menjadi kepastian hukum? Kedua, pemeliharaan lingkungannya sangat tinggi," kata Paulus.

Paulus yang kini telah menjabat sebagai Tenaga Ahli Menteri PKP, memastikan langkah konkret yang tengah dilakukan pihaknya untuk memberikan hunian layak bagi masyarakat perkotaan.

"Jadi bagaimana dunia ini bisa dinikmati masyarakat? Dengan tarif yang rasional, terjangkau, sehingga affordable itu benar-benar tercapai di rumah vertikal. Kita lagi godok antara harga Rp12.000 sampai Rp14.000 per meter persegi. Kalau ini sudah dibentuk nanti kita sosialisasikan, mungkin dibantu oleh Kantor Komunikasi Kepresidenan," ungkapnya. 

Maka dari itu, Paulus memastikan pemerintah akan hadir bagi masyarakat yang belum memiliki rumah hunian sendiri, khususnya di daerah perkotaan yang nilai rumah dan bahkan tanahnya sudah mencapai puluhan hingga ratusan juta.

"Percepatan ini harus untuk kota, adanya rumah vertikal. Rumah vertikal dari mana? Ya itu kembali lagi, sekali lagi, bagaimana itu supaya affordable, terjangkau oleh rakyat tinggal di rumah vertikal," demikian Paulus.



Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya