Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Pendapatan Tertinggal Jauh dari Nvidia, Saham AMD Merosot Tajam

RABU, 06 AGUSTUS 2025 | 14:19 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Perusahaan chip asal Amerika, AMD, melaporkan pendapatan dari bisnis pusat datanya yang lebih rendah dari harapan. Padahal, bagian bisnis ini mencakup chip kecerdasan buatan (AI) yang selama ini dianggap sebagai peluang besar untuk pertumbuhan cepat.

Akibatnya, harga saham AMD langsung turun sekitar 4 persen dalam perdagangan setelah pasar tutup pada Selasa, 5 Agustus 2025.

Padahal sejak awal tahun ini, saham AMD sudah naik lebih dari 40 persen, jauh lebih tinggi dibanding kenaikan indeks saham chip global yang hanya naik 12 persen. Kenaikan itu terjadi karena banyak investor percaya, bahwa AMD akan untung besar dari tren penggunaan AI yang terus meluas.


Chip-chip AMD digunakan untuk menjalankan sistem AI milik perusahaan-perusahaan besar seperti Microsoft, Meta, dan OpenAI. Permintaan chip seperti ini masih sangat tinggi.

Meta, misalnya, baru saja menaikkan rencana belanja modal tahunan mereka sebesar 2 miliar Dolar AS, menjadi 66 sampai 72 miliar Dolar AS. Microsoft juga menganggarkan 30 miliar Dolar AS untuk tiga bulan ke depan, demi memenuhi lonjakan kebutuhan teknologi AI.

Namun, AMD belum bisa meraup keuntungan sebesar pesaingnya, Nvidia.

"Investor sekarang akan lebih fokus ke perkembangan pusat data AMD, apalagi mereka sedang bersiap meluncurkan produk baru untuk bersaing dengan Nvidia dan menarik lebih banyak pelanggan besar," kata Ryan Detrick, analis dari Carson Group, dikutip Reuters, Rabu 6 Agustus 2025.

Sebagai perbandingan, pada kuartal pertama tahun fiskal ini, pendapatan pusat data Nvidia naik 73 persen hingga mencapai 39,1 miliar Dolar. Hal ini didorong oleh banyaknya perusahaan yang menggunakan chip dan sistem canggih mereka yang disebut Blackwell.

Sementara itu, pendapatan pusat data AMD di kuartal kedua hanya naik 14 persen, menjadi 3,2 miliar Dolar. Angka ini nyaris sesuai dengan prediksi analis sebesar 3,22 miliar Dolar, menurut data dari LSEG. Segmen ini mencakup chip AI Instinct dan prosesor server (CPU).

"Pendapatan pusat data AMD yang datar ini cukup mengejutkan," ujar Dan Morgan, manajer investasi di Synovus Trust, yang memegang saham AMD dan Nvidia.

"AMD saat ini memang sedang berjuang di area pusat data," tambahnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya