Berita

Ilustrasi/RMOL

Bisnis

AMRO Bantah Isu Indonesia Akan Bubar karena Utang Bengkak

SELASA, 05 AGUSTUS 2025 | 15:21 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

ASEAN+3 Macroeconomic Research Office (AMRO) buka suara terkait pernyataan yang viral di media sosial, yang menyebut Indonesia terancam runtuh pada 2030 akibat utang yang membengkak. 

Lembaga yang berbasis di Singapura ini mengatakan pihaknya tidak pernah mengeluarkan pernyataan apapun yang meramalkan Indonesia akan kolaps seperti Sri Lanka.

Dalam keterangan resminya, AMRO menegaskan bahwa laporan Konsultasi Tahunan 2025 yang mereka rilis justru menyoroti fundamental ekonomi Indonesia yang kuat, bukan meramalkan kehancuran.


"Kami ingin mengklarifikasi bahwa AMRO tidak membuat pernyataan semacam itu," tegas AMRO, dikutip Selasa 5 Agustus 2025.

AMRO menjelaskan, laporannya justru menyajikan analisis berbasis data terkait prospek makroekonomi Indonesia.

Dalam laporan tersebut, terdapat catatan rasio utang pemerintah terhadap PDB berpotensi naik hingga sekitar 42 persen pada 2029 jika tren fiskal saat ini berlanjut. 

"Kami tidak memprediksi keruntuhan atau menyiratkan krisis yang akan datang," tambah pernyataan tersebut.

Angka tersebut, menurut AMRO masih jauh di bawah ambang batas aturan fiskal 60 persen dan di bawah rata-rata ASEAN.

"Sebaliknya, AMRO memuji otoritas yang menunjukkan kehati-hatian dan disiplin fiskal, dengan mencatat bahwa mereka telah mengambil langkah-langkah untuk memitigasi risiko peningkatan utang di tengah lingkungan eksternal yang menantang,"lanjut AMRO.

Lebih jauh, AMRO menegaskan bahwa outlook keberlanjutan utang jangka menengah Indonesia tetap kuat. Lembaga ini juga optimis bahwa laju pertumbuhan ekonomi Indonesia akan konsisten di atas 5 persen hingga tahun 2029.

"Kami menghimbau para pemangku kepentingan untuk merujuk langsung ke laporan resmi guna mendapatkan pemahaman yang akurat dan seimbang," tandasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya