Marsekal Pertama (Marsma) TNI Fajar Adriyanto/Ist
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto melayat ke rumah duka Marsekal Pertama (Marsma) Fajar Adriyanto di Kompleks Angkatan Udara (AU) di Pancoran, Jakarta Selatan pada Minggu malam, 3 Agustus 2025.
Setelah melayat, bertemu keluarga dan berdoa di hadapan Marsma Fajar, Jenderal Agus mengenang waktu bersama saat dinas.
"Kita (Marsma Fajar) sekolah bareng waktu Sesko TNI, 2014 2015, mudah-mudahan amal baik beliau diterima oleh Allah SWT dan diterima di sisi-Nya," jelas Agus.
Sekolah Staf dan Komando Tentara Nasional Indonesia (Sesko TNI), merupakan lembaga pendidikan tertinggi TNI, yang menyiapkan kader-kader pimpinan TNI.
Di sisi lain, secara kepribadian, Jenderal Agus mengenal Marsma Fajar yang juga mantan Kepala Dinas Penerangan AU, sebagai pribadi yang selalu senyum.
"Beliau itu senyum terus, selalu senyum. Mudah-mudahan terbaik untuk beliau," kenang Jenderal Agus.
Seperti diketahui, Marsma Fajar Adriyanto gugur dalam kecelakaan pesawat latih sipil jenis Microlight Fixedwing Quicksilver GT500 dengan register PK-S126 milik Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) di kawasan Ciampea, Kabupaten Bogor, Minggu, 3 Agustus 2025.
Pesawat lepas landas dari Lanud Atang Sendjaja pukul 09.08 WIB dalam rangka misi latihan profisiensi penerbangan olahraga dirgantara. Sekitar pukul 09.19 WIB, pesawat dinyatakan hilang kontak dan kemudian ditemukan jatuh di sekitar Tempat Pemakaman Umum Astana.
Kedua awak langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Angkatan Udara dr. M. Hassan Toto, namun Marsma Fajar dinyatakan meninggal dunia setibanya di rumah sakit. Co-pilot bernama Roni turut dievakuasi dalam kondisi luka.
Latihan tersebut merupakan bagian dari pembinaan rutin kemampuan personel FASI, organisasi olahraga dirgantara nasional di bawah binaan TNI AU.
Penerbangan telah dilengkapi Surat Izin Terbang (SIT) nomor SIT/1484/VIII/2025 dan merupakan sortie kedua hari itu. Pesawat dinyatakan laik terbang sebelum keberangkatan.