Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers Kamis 31 Juli 2025/RMOL
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto optimis seluruh dokumen legal perjanjian kemitraan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU CEPA) bisa dituntaskan pada September 2025.
"Mengenai IEU CEPA kami yakin akan menyelesaikan semua dokumentasi pada bulan September," kata Airlangga dalam konferensi pers peresmian EU Visa Cascade di Jakarta Kamis, 31 Juli 2025.
Airlangga juga menilai dengan diresmikannya visa Cascade, dampak dari IEU CEPA akan lebih dirasakan para pelaku usaha Indonesia.
“Apalagi IEU CEPA nanti akan efektif, mudah-mudahan bisa dipercepat di tahun depan sehingga peluang dengan penurunan tarif ke nol ini, perluasannya sangat terbuka luas, dan Eropa ini adalah negara yang ekonominya 20 triliun (dolar AS),” kata Airlangga.
Sebelumnya, pemerintah Indonesia dan Komisi Eropa telah menandatangani dan saling bertukar surat sebagai bentuk kesepakatan politik tingkat tinggi untuk mempercepat penyelesaian perundingan.
Proses tersebut dilakukan oleh Airlangga dengan Komisioner Perdagangan Komisi Eropa, Maroš Šef?ovi?, di Brussels, Belgia.
“Surat tersebut memuat apresiasi terhadap capaian perundingan dan komitmen bersama untuk menyelesaikan perundingan secara konklusif, termasuk langkah-langkah konkret dalam menyelesaikan isu-isu substansial yang masih tersisa,” ujar Airlangga.
Komisioner Maroš juga menilai langkah ini sebagai tonggak penting sejak dimulainya perundingan pada 2016 silam.
”Kami berdedikasi untuk memperkuat hubungan dengan kawasan Asia Tenggara, dan IEU CEPA menjadi instrumen kunci untuk itu,” ujar Komisioner Maroš.
Kesepakatan ini juga ditegaskan dalam pertemuan bilateral antara Presiden RI, Prabowo Subianto, dan Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, yang berlangsung di Brussels. Kedua pemimpin menyatakan komitmen bersama untuk mempercepat finalisasi IEU CEPA.
“Perjanjian ini juga akan membantu memperkuat rantai pasok bahan baku kritis yang penting bagi industri teknologi bersih dan baja Eropa. Saya kini menantikan penyelesaian perjanjian ini secara cepat," harap Presiden Von Der Leyen.