Berita

Focus Group Discussion (FGD) di Seskoal, Jakarta Selatan, Selasa, 29 Juli 2025/RMOL

Pertahanan

Pusjianmar Seskoal dan RSIS Bahas Kerja Sama Maritim Lewat FGD

RABU, 30 JULI 2025 | 01:51 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Sekolah Staf dan Komando TNI AL (Seskoal) bekerja sama dengan Singapura menyusun gagasan dan strategi dalam membangun kekuatan maritim.

Kerja sama itu dijalin dalam Focus Group Discussion (FGD) bertajuk ‘Navigating Uncertainty, The Interplay of Geopolitics and The Emerging Threats In The Indo Pacific’ yang digelar Pusat Pengkajian Maritim (Pusjianmar) Seskoal dan Lembaga Pendidikan S. Rajaratnam (RSIS) di bawah Nanyang Technological University Singapura di Seskoal, Jakarta Selatan, Selasa, 29 Juli 2025.

Dalam kesempatan itu, hadir para pemateri di antaranya Laksda TNI (Purn) Kresno Buntoro; Dosen dari King's College UK, Prof. Geoffrey Till; Dean of RSIS Prof. Kumar. R; Dosen Hubungan Internasional UI, Ristian Atriandi; Kepala Pusat Kajian Maritim (Kapusjianmar) Seskoal Laksamana Pertama TNI Salim; Andreas Aditya; Chong De Xian dan Kolonel Laut (KH) Dr. Bambang. S.
  

  
Geoffrey Till dalam paparannya mengemukakan bahwa kondisi Indo Pasifik saat ini penuh ketidakpastian akibat berbagai faktor. Dengan begitu kekuatan maritim di negara-negara yang berada di kawasan tersebut memainkan peran kunci.

“Membangun kekuatan maritim bisa dilakukan dalam berbagai pendekatan antara penegakan hukum, infrastruktur, informasi, sosial, ekonomi dan politik,” ujar Till.  

Sementara itu, Kapusjianmar Seskoal Laksma TNI Salim menyatakan bahwa pihaknya berupaya membangun kekuatan maritim Indonesia bermula dari kajian yang mempertemukan berbagai stakeholder.

“Kita merekomendasikan kebijakan utama untuk Pusjianmar, dengan fokus pada transformasi inti dan pembentukan Maritime Security Dynamics Intelligence Laboratory (MSDIL) untuk meningkatkan perannya dalam tata kelola keamanan maritim,” ucap Salim.

Lulusan AAL 1995 itu lebih lanjut mengutarakan transformasi inti Pusjianmar yakni melakukan pergeseran ke riset preskriptif dan prediktif. 

Selanjutnya ia mengatakan bahwa integrasi kelembagaan dan keterlibatan regional penting dalam meningkatkan keamanan maritim di kawasan. 

“Rekomendasi ini menekankan pentingnya peningkatan integrasi kelembagaan dan keterlibatan regional yang lebih besar. Hal ini menyarankan pengembangan kolaborasi yang lebih kuat dengan lembaga lain dan partisipasi aktif dalam dialog keamanan maritim regional,” pungkasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya