Berita

Diskusi yang diselenggarakan Swiss German University (SGU) di The Prominence Tower, Alam Sutera, Tangerang Selatan, Banten/Ist

Nusantara

Sinergi Akademisi-Pemerintah-Industri Kunci Wujudkan Sistem Pangan Inklusif Berkelanjutan

JUMAT, 25 JULI 2025 | 05:31 WIB | LAPORAN: BONFILIO MAHENDRA

Transformasi sistem pangan nasional melalui pengembangan teknologi pangan yang inovatif dan berbasis riset harus segera terwujud.

Hal ini menjadi bahasan dalam diskusi yang diselenggarakan Swiss German University (SGU) melalui Fakultas Life Sciences and Technology (FLST) berkolaborasi dengan Future Foods Forum (FFF) dan Partnership for Indonesia Sustainable Agriculture (PISAgro) di The Prominence Tower, Alam Sutera, Tangerang Selatan, Banten pada Kamis 24 Juli 2025.

“Kami percaya, sinergi akademisi, pemerintah, dan industri adalah kunci mewujudkan sistem pangan yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia,” kata Rektor SGU, Prof Samuel P. Kusumocahyo dalam keterangan resmi.


Selain itu, acara ini bertujuan menggali strategi pemanfaatan inovasi teknologi pangan untuk mendukung ketersediaan pangan bergizi yang terjangkau, serta mengurangi kerugian pascapanen, samlai menciptakan kesejahteraan bagi petani lokal secara berkelanjutan. 

Itu sebabnya, melalui diskusi interaktif dan sesi tanya jawab, para peserta menghasilkan sejumlah rekomendasi penting.

Antara lain perlunya penguatan kolaborasi antara pemerintah, swasta, akademisi, dan komunitas petani untuk mempercepat hilirisasi inovasi pangan dan mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Acara ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan dari unsur pemerintah, di antaranya perwakilan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Pertanian, Kementerian Perindustrian, dan Badan Pangan Nasional. 

Selain itu, hadir pula perwakilan organisasi masyarakat sipil seperti World Resources Institute Indonesia (WRI Indonesia), Yayasan Edu Farmers International, akademisi dari berbagai perguruan tinggi, pelaku industri pangan nasional, serta media massa.




Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya