Ketua Umum Pemuda Indonesia Cinta Tanah Air (PITA), Ervan Purwanto/Ist
Kasus kebakaran masih kerap terjadi di Jakarta. Tidak hanya menyebabkan kerugian materiil, peristiwa kebakaran juga sering merenggut korban jiwa dengan berbagai lapisan usia.
Ketua Umum Pemuda Indonesia Cinta Tanah Air (PITA), Ervan Purwanto mengatakan, masalah kebakaran di Jakarta harus menjadi prioritas penanganan selain banjir dan macet.
"Saya minta ada alokasi anggaran khusus di tahun depan dari APBD agar semua RT di Jakarta sudah memiliki Alat Pemadam Api Ringan atau APAR. Legislatif harus mendukung penuh atau menyetujui kebutuhan anggarannya karena sangat penting untuk keselamatan nyawa warga Jakarta," kata Ervan melalui keterangan tertulisnya, Rabu 23 Juli 2025.
Ervan menegaskan, dengan kondisi demografi Jakarta, kepemilikan APAR bisa menjadi solusi penanganan cepat atau dini kebakaran.
"Banyak permukiman warga itu ada di gang-gang sempit. Sehingga, saat terjadi kebakaran, mobil pemadam juga menjadi terbatas mobilitasnya," kata Ervan.
Menurutnya, dengan melihat respons time standar operasional prosedur Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta yang harus sudah bisa menjangkau lokasi dalam waktu kurang dari 10 menit sudah sangat bagus. Namun, faktanya api masih sering cepat berkobar dan membesar sebelum petugas datang.
"Penanganan tercepat bisa datang dari masyarakat untuk mencegah api membesar. Untuk itu, mereka perlu disiapkan sarana dan prasarananya hingga pelatihan menggunakan APAR," kata Ervan.
Ervan menjelaskan, Gerakan Masyarakat Punya APAR (Gempar) yang digulirkan Pemprov DKI harus diposisikan sebagai upaya menambah saja. Tapi, pada prinsipnya Pemprov DKI harus memastikan dan membiayai agar setiap RT minimal memiliki dua APAR.
"Sebaiknya tidak membebani lagi masyarakat, bisa menggunakan CSR perusahaan di Jakarta sebagai solusi," kata Ervan.
Ervan menyebut, proses pemadaman juga kerap terkendala jauhnya sumber air. Untuk itu, perlu ada solusi-solusi untuk memperbanyak hydrant, terutama di lokasi padat permukiman.
"Saya mendorong agar PAM Jaya bisa dilibatkan untuk memberikan kontribusi penyediaan air untuk pemadaman kebakaran," kata Ervan.
Ervan menambahkan, warga juga harus lebih hati-hati, waspada, dan dapat menghindari perilaku yang dapat memicu terjadinya kebakaran. Terutama, yang bisa menyebabkan korsleting listrik.
"Pengurus lingkungan, baik RT/RW juga harus turun langsung mengingatkan warganya dalam upaya pencegahan kebakaran," pungkas Ervan.