Berita

Polda Papua Barat/Ist

Politik

Jenderal Listyo Didesak Evaluasi Kapolda Papua Barat

SELASA, 22 JULI 2025 | 23:05 WIB | LAPORAN: WIDODO BOGIARTO

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo didesak melakukan evaluasi kinerja Kapolda Papua Barat karena dinilai kurang profesional dalam penanganan kasus hukum, bahkan disinyalir melakukan pembiaran terhadap beberapa pelanggaran hukum yang terjadi di Papua Barat.

Hal ini disuarakan Anggota DPD RI asal Papua Barat Paul Finsen Mayor dan Pembela Hak Asasi Manusia (Human Rights Defender/HRD) di Tanah Papua Yan Christian Warinussy melalui siaran pers yang diterima redaksi, Selasa 22 Juli 2025.

Warinussy menyoroti salah satunya kasus penembakan yang menimpanya pada 17 Juli 2024. Ia melihat ada kejanggalan dalam proses penyidikan dan penetapan Zakarias Tibiay sebagai pelaku penembakan yang hampir merenggut nyawanya itu.


Warinussy dan keluarga masih belum yakin sepenuhnya bahwa terdakwa adalah pelaku sebenarnya. Mengingat rekan terdakwa yang masih berstatus Daftar Pencarian Saksi (DPS) sampai saat ini belum tertangkap. 

"Masih jadi pertanyaan besar kami, apakah benar terdakwa ini yang melakukan atau hanya dijadikan kambing hitam?” tanya Warinussy.

Warinussy juga mempersoalkan maraknya aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Kabupaten Manokwari, Papua Barat. Aktivis kemanusiaan dan lingkungan itu menyampaikan praktik penambangan emas ilegal tersebut berlangsung secara terbuka namun luput dari pengawasan dan penindakan oleh pemerintah daerah maupun aparat kepolisian.

“Ada dugaan kuat bahwa telah terjadi pembiaran secara sistematis," kata Warinussy.

Warinussy juga menyampaikan fakta terkait maraknya peredaran minuman keras (miras) tanpa izin di Manokwari. Salah satu media cetak lokal menyebutkan bahwa ada 53 titik penjualan miras ilegal di kota tersebut.

Peredaran miras, menurutnya, menjadi sumber utama kerawanan sosial di Manokwari. Akibatnya angka kejahatan meningkat seperti pemalakan, penjambretan, kekerasan dalam rumah tangga, kekerasan terhadap anak, dan kekerasan seksual.

Sementara itu, Senator Paul Finsen Mayor yang juga Ketua Dewan Adat Papua Wilayah III Doberay meminta Kapolda Papua Barat serius menangani berbagai persoalan besar itu. Sebab masyarakat yang menjadi korban, baik dari sisi kesehatan, ekonomi, keamanan, dan kerusakan lingkungan.

“Jangan biarkan Papua Barat rusak karena ulah segelintir oknum. Kita harus menjaga Tanah Papua sebagai warisan kehidupan untuk generasi yang akan datang," kata Paul.



Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya