Berita

Mossad Israel/Net

Dunia

Israel Gunakan DNA dan Panggilan Palsu untuk Bunuh Jenderal Iran

SELASA, 22 JULI 2025 | 16:53 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Rangkaian pembunuhan tertarget terhadap sejumlah jenderal tinggi Iran yang dikaitkan dengan operasi intelijen Israel terus mengungkap dimensi baru, dengan metode yang sangat canggih dan mematikan. 

Laporan terbaru dari Iran International, media yang berafiliasi dengan oposisi Iran, menyebut bahwa operasi-operasi ini merupakan salah satu kekalahan keamanan dan militer paling tidak biasa di era modern.

Menurut laporan tersebut, badan intelijen Mossad Israel tak hanya berhasil menembus jaringan komando Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), tetapi juga memanfaatkan metode canggih termasuk pemalsuan panggilan telepon, penggunaan DNA digital, kecerdasan buatan, hingga serangan siber berskala besar.


Salah satu insiden paling mencolok melibatkan pembunuhan terhadap Amir Ali Hajizadeh, komandan Pasukan Dirgantara IRGC, dan para deputinya. Mereka dilaporkan dipanggil ke sebuah pertemuan yang diatur oleh Mossad. 

“Meskipun panggilan telepon undangan mereka dinyatakan palsu, kabarnya begitu meyakinkan sehingga para komandan setuju untuk hadir,” tulis Iran International, seperti dikutip hari Selasa, 22 Juli 2025. 

Begitu berkumpul, mereka menjadi sasaran satu serangan rudal yang menewaskan seluruh peserta pertemuan.

Lebih jauh lagi, laporan itu mengungkap bahwa Mossad sempat membocorkan secara sengaja tanggal serangan militer Israel kepada seorang agen yang dekat dengan Komandan IRGC Hossein Salami. 

Taktik ini digunakan untuk memancing sang komandan ke sebuah lokasi tertentu, di mana pembunuhannya telah direncanakan.

Tak berhenti di sana, dalam waktu hanya empat hari setelah pembunuhan Komandan Gholam Ali Rashid, penerusnya, Ali Shadmani, juga dilaporkan terbunuh. 

Mossad disebut menggunakan teknologi identifikasi wajah berbasis AI dan profil genetik untuk melacak Shadmani. 

“Mossad memperoleh sampel DNA melalui cara digital dan menggunakan pengenalan wajah berbasis kecerdasan buatan dan profil genetik untuk mengidentifikasinya,” ungkap laporan tersebut. 

Lokasinya terdeteksi oleh malware yang disisipkan dalam kamera keamanan kota Teheran, dan ia tewas pada 27 Juni dalam serangan pesawat tak berawak di kawasan Zaferania.

Dalam operasi lain, kepala intelijen IRGC Mohammad Kazemi dan dua deputinya juga terbunuh setelah dipancing ke sebuah rumah persembunyian di gang Kurdbacheh. Penyerangan dilakukan setelah pasukan Israel memastikan bahwa taman kanak-kanak di dekat lokasi sudah kosong. 

“Lokasi tersebut di antara dua taman kanak-kanak dan sebuah sekolah perempuan, menimbulkan kekhawatiran tentang penggunaan warga sipil sebagai perisai manusia oleh Garda Revolusi,” tambahnya.

Sementara itu, Iran juga mengonfirmasi skala besar serangan siber yang dialaminya selama konflik. 

“Negara ini mengalami lebih dari 20.000 serangan siber selama konflik. Dalam banyak kasus, kami berhasil menangkal serangan tersebut," ungkap Menteri Komunikasi Iran dalam sebuah pernyataan. 

Juru bicara pemerintah Iran, Fatemeh Mohajerani, turut menyampaikan bahwa setidaknya 1.062 orang tewas selama pertempuran dengan Israel. 

“Termasuk di antaranya 102 perempuan dan 38 anak-anak,” ujarnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya