Berita

Puing-puing pesawat yang hangus terbakar usai menabrak gedung sekolah Milestone School and College di Bangladesh pada Senin, 21 Juli 2025/PA

Dunia

Jet Tempur Bangladesh Jatuh di Gedung Sekolah Hingga Korban Anak Bergelimpangan

SELASA, 22 JULI 2025 | 15:54 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Tragedi mengguncang ibu kota Bangladesh, Dhaka, pada Senin, 21 Juli 2025 ketika sebuah jet tempur milik Angkatan Udara Bangladesh jatuh ke area Milestone School and College di kawasan Diabari. 

Insiden memilukan ini menewaskan sedikitnya 27 orang, termasuk 25 anak-anak, seorang guru, dan sang pilot.

Jet tempur tipe F-7, varian tercanggih dari keluarga pesawat Chengdu J-7/F-7 buatan Tiongkok, dilaporkan lepas landas dari pangkalan udara Kurmitola pukul 13.06 waktu setempat untuk menjalankan misi latihan rutin. 


Namun, hanya beberapa menit setelah mengudara, pesawat mengalami kerusakan mekanis.

Pilot sempat berusaha mengalihkan arah pesawat ke zona yang lebih aman dan jauh dari permukiman padat. Namun, upaya itu gagal. 

Jet jatuh dan menghantam langsung bangunan dua lantai yang digunakan sebagai ruang kelas oleh Milestone School and College, yang berjarak sekitar 10 kilometer dari pangkalan udara.

Visual dari lokasi kejadian memperlihatkan kerusakan parah pada bangunan tersebut. Puing-puing jet yang hancur tampak menyatu dengan struktur sekolah yang luluh lantak, dengan bagian tembok yang bolong dan kisi-kisi besi yang terlepas.

Jenazah 27 korban telah berhasil dievakuasi dari reruntuhan. Selain korban jiwa, lebih dari 100 anak-anak dan 15 orang lainnya juga dilaporkan mengalami luka-luka, dengan 78 di antaranya masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit karena luka bakar.

Jet F-7 yang terlibat dalam kecelakaan ini merupakan bagian dari armada yang dibeli Bangladesh pada tahun 2011, dengan pengiriman selesai pada 2013. Pesawat ini dirancang untuk misi tempur taktis dan merupakan salah satu tulang punggung armada tempur Bangladesh.

Sebagai respons atas tragedi ini, Angkatan Udara Bangladesh telah membentuk tim investigasi tingkat tinggi. Pemerintah sementara Bangladesh, yang kini dipimpin oleh Muhammad Yunus, menyatakan komitmennya untuk mengungkap penyebab insiden tersebut.

“Kami akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk menyelidiki penyebab kecelakaan ini,” tegas Muhammad Yunus, seperti dimuat Reuters.

Pemerintah juga telah menyatakan bahwa mereka akan memberikan segala macam bantuan kepada keluarga korban dan semua pihak yang terdampak oleh tragedi tersebut.

Investigasi lebih lanjut tengah berlangsung, dan masyarakat menanti jawaban atas insiden yang telah merenggut puluhan nyawa muda tersebut.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Usut Tuntas Bandara Ilegal di Morowali yang Beroperasi Sejak Era Jokowi

Senin, 24 November 2025 | 17:20

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Duka Banjir di Sumatera Bercampur Amarah

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:04

DKI Rumuskan UMP 2026 Berkeadilan

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:00

PIER Proyeksikan Ekonomi RI Lebih Kuat pada 2026

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:33

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

Kemenhut Cek Kayu Gelondongan Banjir Sumatera Pakai AIKO

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:00

Pemulihan UMKM Terdampak Bencana segera Diputuskan

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:35

Kaji Ulang Status 1.038 Pelaku Demo Ricuh Agustus

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:28

Update Korban Banjir Sumatera: 836 Orang Meninggal, 509 Orang Hilang

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:03

KPK Pansos dalam Prahara PBNU

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:17

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Selengkapnya