Berita

Penyerahan santunan dilakukan hari ini di kantor Spica Services, di Jakarta Selatan/Ist

Nusantara

Hak Santunan Kematian Korban MT. Elisabet 1 Akhirnya Cair

MINGGU, 20 JULI 2025 | 03:39 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Setelah hampir sebelas bulan perjuangan, para ahli waris 7  korban terbakarnya kapal MT. Elisabet 1 milik PT.ASL di perairan Gili Tepekong, Bali pada 7 Agustus 2024 akhirnya menerima hak santunan kematian yang menjadi hak mereka.

Penyerahan santunan dilakukan hari ini di kantor Spica Services, di Jakarta Selatan, sebagai korespondensi P&I Club yang menjamin kapal, disaksikan langsung oleh Ketua Umum DPP Serikat Pekerja SAKTI, Syofyan El Comandante, yang sejak awal mendampingi para ahli waris dalam proses advokasi.

“Kami bersyukur hari ini hak para ahli waris telah ditunaikan sesuai aturan yang berlaku. Ini adalah akhir dari perjuangan panjang kami mengawal hak-hak ahli waris sejak peristiwa tragis ini terjadi,” ujar Syofyan dalam keterangannya, Sabtu malam, 19 Juli 2025.


 “Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses ini hingga tuntas, termasuk pihak perusahaan, P&I Club, Dinas Ketenagakerjaan, serta seluruh pihak yang peduli terhadap hak-hak pekerja dan ahli waris korban,” tambahnya.

Pada 7 Agustus 2024, kapal MT. Elisabet 1 mengalami kebakaran hebat di perairan Gili Tepekong, Bali, yang menyebabkan beberapa awak kapal menjadi korban jiwa dalam tragedi tersebut. Sejak 6 September 2024, para ahli waris, dengan dukungan Tim Advokasi DPP Serikat Pekerja SAKTI, secara aktif memperjuangkan hak-hak mereka sebagai ahli waris dari para awak kapal yang gugur.

Serikat Pekerja SAKTI bersama tim hukum melakukan pendampingan intensif melalui proses bipartit dan tripartit di Kantor Dinas Ketenagakerjaan Jakarta Utara, berkoordinasi dengan pihak perusahaan pemilik kapal,  keagenan, serta P&I Club sebagai penjamin asuransi untuk memastikan hak-hak ketenagakerjaan dan perlindungan sosial korban dapat dipenuhi.

Dengan cairnya hak santunan ini, Serikat Pekerja SAKTI menegaskan komitmennya untuk terus mendampingi pekerja dan keluarga pekerja dalam pemenuhan hak-hak ketenagakerjaan, terutama bagi awak kapal yang menjadi korban kecelakaan kerja.

“Semoga ini menjadi pelajaran penting bahwa setiap nyawa yang hilang saat bekerja harus dihormati dengan pemenuhan hak-hak mereka, bukan sekadar duka semata,” tutup Syofyan El Comandante.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya