Berita

Kolase Prabowo Subianto dan Donald Trump/Repro

Politik

Kesepakatan Dagang Trump dan Prabowo Untungkan Rakyat Indonesia

JUMAT, 18 JULI 2025 | 23:45 WIB | LAPORAN: WIDODO BOGIARTO

Presiden Prabowo Subianto menyampaikan Indonesia dan Amerika Serikat (AS) telah menyepakati penurunan tarif resiprokal dari semula 32 persen menjadi 19 persen, setelah melalui perundingan yang alot. 

Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu, Arief Poyuono menilai rakyat Indonesia paling diuntungkan dari kesepakatan antara Prabowo dengan Presiden AS Donald Trump terkait tarif resiprokal. 

"Impor komoditas gandum, kedelai, pakan ternak dan migas dari Amerika Serikat dengan tarif 0 persen, maka akan berdampak langsung dengan biaya komsumsi dari rakyat kecil yang lebih efisien dan murah," kata Arief melalui siaran persnya, Jumat 18 Juli 2025.


Meski begitu, Arief melihat apabila Prabowo lebih lihai dalam berunding, maka akan jauh lebih menguntungkan Indonesia, dari komoditas impor AS dengan tarif 0 persen.

Arief menerangkan, jika Indonesia mengimpor minyak mentah dan gas seharga Rp247 triliun dengan biaya pengiriman dan asuransi 10 persen dari nilai impor, maka nilai impor Rp247 triliun ditambah Rp24,7 triliun sama dengan Rp265,4 triliun.

"Bila bea masuk diasumsikan tarif 5 persen, maka Rp265,4 triliun x 5 persen = Rp278,7 triliun," kata Arief,
 
Kemudian diolah menjadi BBM dan LPG dan dikenakan PPN sebesar 11 persen maka biaya impor migas menjadi Rp309,3 triliun.

Selanjutnya didasarkan PPh Pasal 22 Impor, diasumsikan tarif impor 2,5 persen dari impor migas terkena biaya Rp7,73 triliun.

Sedangkan permintaan dari AS untuk ekspor migas ke Indonesia harus dengan tarif 0 persen, maka harga BBM dan LPG akan mengalami penurunan karena terbebas dari bea masuk dan tarif impor produk migas AS.

"Artinya kesepakatan dagang Prabowo dan Trump jauh lebih menguntungkan bagi rakyat dibandingkan dengan RRC," kata Arief.

Apalagi BBM, LPG dan produk pangan, kata Arief, merupakan komponen penyumbang terbesar inflasi yang selama ini sangat membebani perekonomian masyarakat hingga menyebabkan daya beli masyarakat menjadi lemah. 

"Nantinya komoditas impor Amerika Serikat dengan tarif 0 persen akan menciptakan peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia," kata Arief.

Terkait pembelian pesawat Boeing 77 sebanyak 50 armada, sambung Arief, juga banyak keuntungannya.

"Bila perlu kita membeli lebih dari 50 armada akan jauh lebih untung," pungkas Arief.



Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya