Berita

Menkes AS, Robert F. Kennedy (RFK) Jr./Net

Dunia

Menkes AS Cegah Pemusnahan 400 Burung Unta Terinfeksi Virus di Kanada

KAMIS, 17 JULI 2025 | 14:41 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Menteri Kesehatan Amerika Serikat, Robert F. Kennedy (RFK) Jr., secara resmi mendesak Kanada untuk menghentikan rencana pemusnahan 400 burung unta yang diduga terpapar flu burung. 

Langkah ini diambil setelah pemerintah Kanada memerintahkan pemusnahan terhadap kawanan burung unta di Peternakan Burung Unta Universal, British Columbia, menyusul temuan kasus flu burung akhir tahun lalu.

Peternakan tersebut menjadi sorotan setelah 69 burung unta mati pada Desember lalu, sehingga otoritas Kanada menerapkan kebijakan “eradikasi” atau pemberantasan, guna mencegah penyebaran virus lebih luas. 


Namun pemilik peternakan menentang keputusan ini, mengajukan gugatan hukum, dan menyatakan bahwa ratusan burung unta lainnya masih sehat dan seharusnya dapat dijadikan objek penelitian.

Menkes AS RFK Jr., turun tangan dengan mengirimkan surat kepada Presiden Badan Pengawasan Makanan Kanada pada Mei lalu. Dalam surat tersebut, Kennedy mendesak agar Kanada tidak melanjutkan rencana pemusnahan dan justru melakukan pengujian lanjutan terhadap antibodi burung.

“Kami yakin pengetahuan ilmiah yang signifikan dapat diperoleh dengan mengamati burung unta di lingkungan yang terkendali di Peternakan Burung Unta Universal,” tulis Kennedy dalam suratnya, seperti dikutip dari CBC pada Kamis, 17, Juli 2025.

Seorang juru bicara Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS juga mengatakan bahwa RFK Jr. mendesak Kanada untuk tidak membunuh burung unta tetapi melakukan pengujian lebih lanjut untuk mencoba lebih memahami virus tersebut.

Kasus ini kini menjadi perhatian internasional dan menimbulkan perdebatan antara upaya pencegahan penyebaran penyakit dan potensi nilai ilmiah dari kawanan burung tersebut. 

Gugatan dari pemilik peternakan pun tengah dalam proses di pengadilan banding federal, yang pada bulan lalu sempat menangguhkan sementara perintah pemusnahan guna meninjau ulang kebijakan tersebut.

Pemerintah Kanada sendiri bersikukuh bahwa tindakan eradikasi diperlukan demi keselamatan publik dan hewan lain. 

“Membiarkan kawanan unggas domestik yang diketahui terpapar (flu burung) tetap hidup berarti sumber potensial virus tetap ada. Hal ini meningkatkan risiko reasortasi atau mutasi virus, terutama pada unggas yang dipelihara di padang rumput terbuka di mana terdapat paparan berkelanjutan terhadap satwa liar," bunyi pernyataan resmi pada bulan Mei.

Dukungan terhadap peternakan datang juga dari tokoh-tokoh ternama, termasuk mantan Administrator CMS era Trump, Mehmet Oz, dan miliarder John Catsimatidis. 

Ketiganya bersama RFK Jr. mengirim surat kepada Perdana Menteri Kanada, Mark Carney, agar meninjau kembali kebijakan pemusnahan tersebut.

"Saya rasa kita lihat saja nanti bagaimana kelanjutannya karena kita tahu bahwa Dr. Oz dan RFK sangat bersemangat tentang hal ini, sama seperti John Catsimatidis,” ujar Katie Pasitney, anak pemilik peternakan.

Sementara itu, pengacara peternakan, Umar Sheikh, menyampaikan di pengadilan bahwa hingga saat ini, sebagian besar dari 400 burung unta masih bebas dari gejala.

“Hanya dua burung yang dinyatakan positif sebelum pemusnahan diperintahkan,” ujarnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya