Berita

Mentan Amran Sulaiman/RMOL

Politik

Mentan Amran Tak Terima Dituduh Pencitraan soal Beras Oplosan

RABU, 16 JULI 2025 | 16:25 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman membantah keras melakukan pencitraan terkait temuan beras oplosan di pasaran.

Pasalnya, kata Amran, sudah ada pejabat tinggi di Kementan yang ikut digarap terkait beberapa kasus pangan.

“Bukan pencitraan pak. (Ada) 11 (pejabat Kementan) kami hukum. Tersangka eselon 2 di tempat kami DPO sekarang. Jadi bukan supaya untuk dikenal publik, yang tersangka minyak goreng 20 (orang), pupuk palsu 3 (orang) sekarang ini,” kata Amran dalam rapat kerja bersama Komisi IV DPR RI, di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Rabu 16 Juli 2025.


Amran mengaku telah mengirim ratusan merek beras oplosan kepada aparat penegak hukum untuk diproses.
“Ini kami sudah kirim semua ke Kapolri langsung tertulis. Kami sudah menyurat ke Kapolri, Kejagung. Bukan pencitraan pak, itu bukan mazhab kami,” kata Amran.

“Jadi kami tindaklanjuti dan kami tagih mana yang tersangka, kemarin tanggal 10 (Juli 2025) sudah diperiksa 26 (orang). Kam ikuti terus, (ada) 40 akan diperiksa lagi,” demikian Amran.

Diketahui, dalam rapat, Anggota Komisi IV DPR RI Rokhmin Dahuri meminta Mentan Amran Sulaiman tidak kebanyakan pencitraan soal temuan beras oplosan dari 212 merek beras dari medium ke premium.

“Pemerintah cara bekerjanya hanya hangat-hangat tahi ayam, setelah diliput TV itu sudah selesai. Itu berdosa kita semua,” kata Rokhmin.

Sebelumnya, Kementerian Pertanian (Kementan) menemukan mayoritas beras premium dan medium yang dijual di pasaran tidak memenuhi standar mutu.

Dari investigasi terhadap 268 sampel dari 212 merek di 10 provinsi, sebanyak 85,56 persen beras premium dinyatakan tidak sesuai standar, sementara 59,78 persen dijual melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET), dan 21,66 persen memiliki berat riil yang lebih ringan dari label kemasan.




Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya