Berita

Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian/Ist

Politik

Hetifah Sjaifudian:

Perusahaan Sawit dan Tambang Harus Dukung Pendidikan Daerah Terpencil

RABU, 16 JULI 2025 | 15:47 WIB | LAPORAN: WIDODO BOGIARTO

Pemerataan pendidikan di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) serta wilayah marginal memerlukan sinergi lintas sektor yang lebih kuat. 

Demikian disampaikan Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Dirjen PAUD, Dirjen Vokasi, dan Dirjen GTK Kementerian Pendidikan Dasar dan  Menengah (Kemendikdasmen) di Komplek DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa 15 Juli 2025.

RDP ini juga turut diikuti secara daring oleh para kepala sekolah dan guru dari berbagai wilayah 3T, mulai dari Sumba Barat hingga Sumba Timur.


“Kita sudah lama bicara tentang pentingnya pemerataan pendidikan, tapi realisasinya masih menghadapi banyak tantangan. Maka, kita harus keluar dari pola lama. Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri,” kata Hetifah.

Hetifah mendorong agar Kemendikdasmen mulai menjalin kemitraan yang konkret dengan perusahaan-perusahaan besar, khususnya di sektor perkebunan dan pertambangan.

“Saya harap Kemendikdasmen bisa mendorong skema kolaborasi dengan perusahaan sawit dan tambang melalui program CSR, terutama di daerah seperti Kalimantan Timur yang memiliki banyak wilayah terpencil," kata Hetifah.

Menurut Hetifah, hal ini penting dilakukan agar pembangunan pendidikan tidak terhenti hanya karena keterbatasan anggaran negara.

Ia mencontohkan di beberapa wilayah terpencil, sekolah kekurangan guru, fasilitas belajar minim, dan akses terhadap layanan pendidikan digital pun terbatas.

“Komisi X akan terus mengawal agar Panja 3T ini melahirkan rekomendasi kebijakan yang mendorong intervensi yang tepat dan terintegrasi, termasuk dengan melibatkan sektor non-pemerintah,” kata Hetifah.

Lebih lanjut, Hetifah menekankan pentingnya penguatan peran daerah, serta perlunya data yang akurat dan berbasis kebutuhan lokal agar kebijakan yang dirancang benar-benar berdampak.

“Tidak boleh ada anak Indonesia yang tertinggal hanya karena dia lahir dan tumbuh di wilayah terpencil. Negara harus hadir, dan seluruh pihak harus ikut serta,” tutup politikus Golkar ini.





Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya