Berita

Anggota Komisi IV DPR RI Rokhmin Dahuri/Repro

Politik

Mentan Amran Diperingatkan Tak Keluarkan Kebijakan Nyeleneh soal Harga Beras

RABU, 16 JULI 2025 | 15:35 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman diperingatkan tidak mengeluarkan kebijakan nyeleneh soal harga beras yang merugikan petani dan masyarakat luas.

Demikian dikatakan Anggota Komisi IV DPR RI Rokhmin Dahuri dalam rapat kerja bersama Kementan, di Gedung Nusantara, Komplek DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu 16 Juli 2025.

Awalnya, kader PDIP ini menyebut akar masalah beras karena Badan Urusan Logistik (Bulog) menetapkan harga gabah kering panen dibeli Rp6.500 untuk semua kualitas, dan Harga Eceran Tertinggi (HET)-nya dipatok Rp12.500.


Menurut Rokhmin, konversi dari gabah kering panen menjadi beras sebanyak 50 persen, sehingga jika dijual Rp13 ribu  maka dinilainya rugi. Menurutnya, hal itu merupakan akar masalah menumpuknya beras saat ini.

Atas dasar itulah, Rokhmin meminta Mentan Amran tidak membuat kebijakan yang tidak sesuai dengan kondisi ekonomi, terutama penjualan harga panen kering dengan harga HET di pasaran. 

Next time jangan pernah lagi kita membuat policy yang tidak sesuai dengan sunatullah ekonomi. Soal harga kering panen dengan HET itu. Menurut saya aneh bin ajaib orang yang membuat policy semacam itu,” kata Rokhmin.

Di sisi lain, Rokhmin mengapresiasi kinerja Kementan terkait temuan beras oplosan yang tersebar di tengah masyarakat ini. Namun, ia menyayangkan peristiwa tersebut kerap berulang.

“Kami tentunya mengapresiasi atas gercep kerja cepat Pak Menteri. Tetapi bahwa fakta ini, fakta pelanggaran, kecurangan, moral hazard, sudah puluhan tahun berlangsung dan repeated berulang,” kata Rokhmin.

Rokhmin meminta agar Kementan mengetahui akar masalah yang terjadi pada permasalahan beras ini. 

“Kalau kita orang cerdas dan ikhlas, berarti ada something wrong cara-cara kita menangani. Yaitu kita belum sampai pada akar masalahnya," demikian Rokhmin. 



Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya