Berita

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti/Ist

Politik

MPLS Ramah, Langkah Kemendikdasmen Bangun Sekolah yang Humanis dan Berkarakter

SELASA, 15 JULI 2025 | 22:02 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mendorong satuan pendidikan di seluruh Indonesia menjalankan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dengan pendekatan yang lebih humanis, inklusif, dan berkarakter. 

Gagasan ini diwujudkan lewat konsep MPLS Ramah yang kini mulai diterapkan di berbagai daerah.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menjelaskan bahwa inisiatif ini merupakan bentuk menanamkan rasa saling menghormati, menerima keberagaman anak didik, dan menjadikan sekolah sebagai ruang yang aman, nyaman, serta membahagiakan bagi semua.


“Semangat ramah adalah semangat di mana semua kita saling menghormati antara satu dengan yang lain, saling menerima keadaan anak-anak kita apapun kondisi ekonomi mereka, apapun keadaan fisik mereka, apapun agamanya, dan bagaimanapun kemampuan intelektual mereka” tegas Mu’ti, saat menghadiri pembukaan nasional MPLS Ramah di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Senin 14 Juli 2025.

Melalui MPLS Ramah, Kemendikdasmen ingin membangun sekolah sebagai “rumah kedua” yang tidak hanya menjadi tempat menimba ilmu, tetapi juga ruang membentuk karakter dan kepribadian siswa secara utuh. Ia menegaskan pentingnya menjadikan satuan pendidikan sebagai ruang yang memuliakan setiap insan pendidikan.

Dalam acara itu, Mu’ti juga memperkenalkan program Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (KAIH), yang telah dicanangkan sejak Desember 2024. Kebiasaan tersebut meliputi bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat, belajar, bermasyarakat, dan tidur cukup.

“Kebiasaan-kebiasaan ini digali dari budaya bangsa dan nilai-nilai keagamaan. Kita tanamkan bersama di empat lingkungan: sekolah, keluarga, masyarakat, dan media,” katanya.

Mu’ti juga menyebut program Pagi Ceria sebagai kegiatan rutin sebelum pembelajaran dimulai, yang mencakup senam, menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan doa bersama. Ketiganya diyakini mampu menumbuhkan disiplin, cinta tanah air, serta keimanan anak sejak dini.

Konsep MPLS Ramah menjadi bagian dari upaya membangun generasi emas Indonesia 2045, untuk membentuk anak-anak yang cerdas, berkarakter dan siap hidup dalam masyarakat yang beragam.

“Merekalah yang akan menentukan wajah Indonesia 25 tahun lagi,” pungkas Mu’ti.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Usut Tuntas Bandara Ilegal di Morowali yang Beroperasi Sejak Era Jokowi

Senin, 24 November 2025 | 17:20

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Duka Banjir di Sumatera Bercampur Amarah

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:04

DKI Rumuskan UMP 2026 Berkeadilan

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:00

PIER Proyeksikan Ekonomi RI Lebih Kuat pada 2026

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:33

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

Kemenhut Cek Kayu Gelondongan Banjir Sumatera Pakai AIKO

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:00

Pemulihan UMKM Terdampak Bencana segera Diputuskan

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:35

Kaji Ulang Status 1.038 Pelaku Demo Ricuh Agustus

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:28

Update Korban Banjir Sumatera: 836 Orang Meninggal, 509 Orang Hilang

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:03

KPK Pansos dalam Prahara PBNU

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:17

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Selengkapnya