Berita

Anies Baswedan/Ist

Publika

Anies dan Gerakan Rakyat

OLEH: TONY ROSYID*
SENIN, 14 JULI 2025 | 21:15 WIB

MINGGU  13 Juli 2025, Rapimnas (Rapat Pimpinan Nasional) Gerakan Rakyat dimulai untuk pertama kali, sejak organisasi ini berdiri. Rapimnas diselenggarakan di Hotel Arya Duta Menteng Jakarta Pusat. Gerakan Rakyat adalah nama sebuah ormas. Lahir pasca Pilpres 2024. 

Ormas Gerakan Rakyat ini lahir untuk memberi panggung kepada Anies Baswedan pasca kekalahannya di Pilpres 2024. 

Para pendukung merasa Anies adalah aset bangsa. Seorang tokoh yang penuh dedikasi. Cerdas dan berintegritas, dengan kapasitas yang telah dibuktikan dalam perjalanan karirnya.


Anies tidak hanya memiliki wawasan kebangsaan dan geo-politik yang dibutuhkan, tapi juga punya jaringan global yang signifikan bagi masa depan Indonesia. Sedikit tokoh bangsa yang memiliki kemampuan dan track record seperti Anies.

Anies tidak boleh mati. Ia harus terus hidup dan ikut menghidupkan Indonesia. Untuk menghidupkan Indonesia, tidak harus berada di dalam kekuasaan. Meski kekuasaan adalah lokomotif paling efektif untuk melakukan perubahan.

Ormas Gerakan Rakyat berdiri untuk mengawal Anies terus berbuat bagi masa depan Indonesia. Sesuai nama ormas ini adalah Gerakan Rakyat. Para pemilih Anies yang jumlahnya sekitar 40 juta mencoba untuk dikonsolidasikan dalam sebuah gerakan.

Dengan ormas ini, sebuah gerakan yang melibatkan partisipasi rakyat tidak boleh berhenti. Harus tetap berjalan, dan Anies ada di depan menjadi leadernya. Leader dalam pengertian yang sesungguhnya.

Apa pilihan gerakan ormas ini? Pertama, berupaya mencerdaskan dan membuat waras kehidupan bangsa dengan tetap kritis dalam mengawal arah perjalanan bangsa kedepan. Kedua, ikut berpartisipasi dalam menghadirkan rasa keadilan dengan membantu masyarakat yang terpinggirkan dan kurang tersentuh kebijakan.

Adakah Gerakan Rakyat ini akan menjadi gerakan politik? Mengingat ormas ini lahir dari dinamika politik, maka terbuka kemungkinan akan menjadi bagian dari perjalanan politik masa depan. Ini anntinya akan sangat bergantung pada situasi politik.

Konsolidasi Gerakan Rakyat melalui sebuah ormas merupakan langkah strategis. Apalagi, ormas ini telah memiliki cabang di hampir semua kabupaten/kota. Cabang-cabang ini berperan menjadi pertama, tempat konsolidasi para pendukung Anies di seluruh pelosok negeri. Kedua, memotret berbagai masalah yang dihadapi oleh rakyat di kelas bawah. Ketiga, melakukan gerakan yang diperlukan. Mulai dari gerakan sosial, budaya, ekonomi, dan tidak menutup kemungkinan akan menjadi gerakan politik. Bergantung apa yang diperlukan oleh masyarakat, juga bangsa ini kedepan.

Ormas Gerakan Rakyat memiliki basis massa yang terstruktur, solid dan bahkan militan. Ini modal awal untuk membangun solidaritas gerakan. Yang diperlukan berikutnya adalah: hadirnya para intelektual organik dan logistik. Intelektual Organik, sebagaimana didefinisikan oleh Antonio Gramsci (1891-1937) adalah intelektual yang punya keberpihakan jelas dan tegas.

Ormas Gerakan Rakyat butuh tokoh-tokoh level kedua Anies yang loyal dan mampu menerjemahkan serta merealisasikan apa yang menjadi keinginan, visi dan cita-cita Anies. 

Selain intelektual organik, logistik menjadi unsur penting yang tanpanya sebuah ormas akan terbatas operasi dan gerakannya. Seandainya 40 juta pendukung dan pemilih Anies berdonasi Rp10.000, maka akan terkumpul Rp400 miliar. Ini langkah mudah dan sederhana untuk mengumpulkan logistik. 

Ormas Gerakan Rakyat ini harus punya langkah berani dengan melonggarkan dalam merasionalisasi operasinya berkaitan dengan program gerakan dan logistiknya. Tidak hanya soliditas, Inovasi dan keberanian sangat dibutuhkan oleh sebuah gerakan untuk menjadi efektif dalam operasinya. 

Jika rasionalisasi gagasan, aktor, gerakan dan logistik terpenuhi, ormas yang secara fungsional dipimpin Anies ini akan mampu beroperasi secara optimal dan efektif bagi cita-cita besar buat masa depan Indonesia.

Penulis adalah Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya