Sejak dilantik sebagai Presiden RI pada Oktober 2024, Prabowo Subianto aktif menjalankan diplomasi global melalui serangkaian kunjungan luar negeri strategis.
Dalam rentang waktu sepuluh bulan terakhir, Prabowo telah melakukan lawatan ke berbagai negara untuk memperkuat hubungan bilateral dan peran Indonesia di forum multilateral.
Kunjungan perdana Presiden Prabowo berlangsung pada November 2024, mencakup enam negara dalam satu rangkaian lawatan maraton yakni Tiongkok, Amerika Serikat, Peru (APEC), Brasil (G20), Inggris, dan Uni Emirat Arab.
Di Beijing, Prabowo disambut hangat dan berhasil meneken tujuh nota kesepahaman (MoU) senilai lebih dari 10 miliar dolar AS di bidang energi, pangan, dan hilirisasi.
Sementara di Washington DC, ia bertemu Presiden Joe Biden, membahas kerja sama pertahanan serta peran Indonesia dalam isu Gaza dan Laut China Selatan.
Kehadirannya di KTT APEC di Peru menandai dukungan terhadap ratifikasi ZEE dan kemitraan strategis dengan Kanada.
Di Brasil, dalam forum G20, Prabowo menegaskan komitmen Indonesia terhadap penanggulangan kemiskinan global dan transisi energi.
Kunjungan ke Inggris menghasilkan potensi investasi sebesar 8,5 miliar dolar AS, serta kerja sama di bidang AI, pendidikan, dan kesehatan.
Sementara di Abu Dhabi, ia bertemu Putra Mahkota Mohamed bin Zayed untuk mempererat kemitraan strategis Indonesia-UEA.
Pada 23-26 Januari 2025, Presiden Prabowo menjadi tamu kehormatan pada parade Hari Republik India ke-76. Presiden juga bertemu PM Narendra Modi dan Presiden Droupadi Murmu, serta meresmikan penguatan kerja sama.
Kemudian pada 27 Januari atas undangan resmi Yang di-Pertuan Agong Sultan Ibrahim Iskandar, Prabowo datang ke Malaysia. Selain itu, Prabowo juga mengadakan pertemuan bilateral dan jamuan makan siang bersama Perdana Menteri Anwar Ibrahim di Rumah Tangsi, Kuala Lumpur.
Pada April 2025, Prabowo melakukan safari diplomatik ke lima negara Timur Tengah dan Turki, yakni Uni Emirat Arab, Turkiye, Mesir, Qatar, dan Yordania. Kunjungan ini menyoroti isu stabilitas kawasan, ekonomi, dan pertahanan.
Mei 2025, ia melakukan kunjungan kenegaraan ke Brunei Darussalam dan dianugerahi penghargaan tertinggi dari Sultan Hassanal Bolkiah: Darjah Kerabat Laila Utama (D.K.L.U).
Prabowo juga mengunjungi Bangkok, bertemu dengan Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra. Dalam kunjungan ini hubungan bilateral dinaikkan menjadi kemitraan strategis, mencakup kerja sama di bidang perdagangan, pertahanan, keamanan maritim, anti-terorisme, dan sektor kesehatan.
Prabowo selanjutnya menghadiri KTT ke-46 ASEAN di Kuala Lumpur dan KTT BIMP-EAGA di Sabah, Malaysia, untuk mendorong integrasi Timor Leste dan Papua Nugini ke dalam ASEAN.
Pada Juni 2025, Presiden pergi ke Singapura untuk bertemu dengan Presiden Singapura Tharman Shanmugaratnam di Parliament House oleh Presiden.
Kemudian dia menggelar Leaders’ Retreat bersama Perdana Menteri Lawrence Wong, menghasilkan hingga 19 kesepakatan strategis bilateral
Menariknya setelah kunjungan Singapura, Prabowo memutuskan tidak menghadiri KTT G7 di Kanada dan lebih memilih menghadiri Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg di Rusia.
Dalam pertemuannya dengan Presiden Vladimir Putin, kedua negara membahas kerja sama di sektor energi nuklir dan industri pertahanan, serta investasi senilai 2 miliar.
Beberapa pekan kemudian, pada 1 Juli 2025, Prabowo melakukan perjalanan ke Arab Saudi dengan sejumlah misi diplomatik salah satunya meningkatkan layanan haji untuk jemaah Indonesia. Di sana ia bertemu dengan Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS) dan melaksanakan ibadah umrah.
Selanjutnya Prabowo terbang ke Brasil untuk mewakili Indonesia dalam KTT BRICS di Rio Janeiro, yang menandai kehadiran Indonesia sebagai anggota Asia Tenggara pertama dalam blok tersebut.
Dia bertolak ke ibu kota Brasilia untuk menggelar pertemuan strategis dengan Presiden Brasil Inacio Lula Da Silva.
Setelah menyelesaikan kunjungan di Brasil, Prabowo melanjutkan lawatan luar negeri ke Brussel, Belgia pada Sabtu, 12 Juli 2025.
Keesokannya pada Minggu, 13 Juli 2025, Prabowo lebih dulu mengunjungi markas Uni Eropa di Brussel. Ia menemui Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan Presiden Dewan Eropa António Costa.
Salah satu capaian penting dalam pertemuan dengan pejabat Uni Eropa adalah rampungnya kesepakatan Indonesia-EU CEPA yang prosesnya telah berlarut selama lebih dari satu dekade.
Masih di Belgia, Prabowo selanjutnya menggelar pertemuan bilateral tertutup dengan Raja Philippe Leopold Louis Marie.
Setelah merampungkan lawatan di Belgia, Prabowo kemudian terbang ke Paris, Prancis untuk menjadi tamu kehormatan dalam perayaan Bastille Day pada Senin, 14 Juli 2025.