Berita

Penandatanganan kerja sama strategis Worldvuer iByond Limited dan Tunas Prima Industrial Estate yang difasilitasi Kementerian Investasi/Ist

Bisnis

Indonesia Bersiap jadi Pusat Komputasi Mutakhir AI dan Teknologi Kuantum di Asia

SENIN, 14 JULI 2025 | 12:13 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Sebentar lagi Indonesia akan menjadi pusat komputasi mutakhir berbasis kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dan teknologi kuantum di Asia melalui investasi Quantum AI Data Center pertama di Asia.

Proyek ini difasilitasi Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang ditaksir mampu menyerap investasi sebesar 400 juta Dolar AS atau setara Rp6 triliun.

"Ekonomi digital, khususnya pusat data adalah pilar utama untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen yang sejalan dengan direktif Presiden Prabowo. Indonesia punya potensi luar biasa di sektor ini dan kami siap menjadi mitra utama membangun masa depan digital Asia,” ujar Wakil Menteri Investasi, Todotua Pasaribu dikutip Senin, 14 Juli 2025.


Rencana investasi tersebut terungkap dalam penandatanganan kerja sama strategis antara perusahaan teknologi berbasis Silicon Valley, Worldvuer iByond Limited  dengan Tunas Prima Industrial Estate pada Rabu, 9 Juli 2025.

Data center ini akan dibangun di kawasan industri hijau Batam milik Tunas Prima yang telah menerapkan infrastruktur berbasis energi terbarukan seperti solar panel dan fasilitas pengolahan air mandiri.

Kawasan ini sebelumnya juga telah menarik investasi dari produsen global seperti Apple Iphone dan AirTags.

"Kami telah menyederhanakan regulasi melalui UU Ciptaker dan sistem OSS. Kami juga menyediakan berbagai insentif fiskal seperti tax holiday, super tax deduction untuk riset dan pengembangan SDM, serta pembebasan bea masuk untuk peralatan," jelas Todotua.

Ini bentuk komitmen kami untuk mendukung investasi berkualitas seperti proyek ini,” tambah Todotua.

Sebagai langkah lanjutan, Worldvuer iByond Limited akan menyampaikan proposal resmi insentif dan dokumen pendukung kepada Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, serta membuka pintu kolaborasi lebih luas dengan sektor pendidikan dan pertambangan, terutama dalam pengembangan rantai pasok microchip berbasis emas.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya