Berita

Pesawat Air India yang mengalami kecelakaan maut pada 12 Juni 2025/Net

Dunia

Sakelar Cut-off Diduga Jadi Pemicu Kecelakaan Maut Air India

MINGGU, 13 JULI 2025 | 17:04 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Laporan investigasi awal kecelakaan maut Air India mengungkap fakta mengejutkan bahwa pasokan bahan bakar ke mesin pesawat tiba-tiba terputus beberapa detik sebelum jatuh, diduga akibat sakelar kontrol bahan bakar yang berpindah dari posisi "run" ke "cut-off". 

Insiden yang menewaskan sedikitnya 260 orang ini terjadi pada 12 Juni lalu, hanya 30 detik setelah pesawat lepas landas dari Bandara Ahmedabad.

Biro Investigasi Kecelakaan Pesawat India (AAIB) melaporkan bahwa kedua sakelar pemutus bahan bakar, untuk Mesin 1 dan Mesin 2 beralih dari posisi aktif ke mati hanya dalam waktu satu detik. 


Hal ini memicu kehilangan daya dorong mesin secara total saat pesawat mencapai kecepatan tertingginya.

“Setelah pesawat mencapai kecepatan tertinggi yang tercatat, saklar pemutus bahan bakar Mesin 1 dan Mesin 2 beralih dari posisi RUN ke posisi CUTOFF satu per satu dalam selang waktu satu detik,” tulis laporan AAIB, seperti dikutip dari PBS pada Minggu, 13 Juli 2025.

Belum diketahui pasti bagaimana kedua sakelar bisa berubah posisi. Namun laporan tersebut menyebut bahwa keduanya sempat dikembalikan ke posisi semula. Sayangnya, saat itu ketinggian pesawat sudah terlalu rendah untuk pulih dari kehilangan tenaga.

Salah satu pilot terdengar mengirimkan sinyal darurat: “Mayday Mayday Mayday.”

Laporan juga mengindikasikan kebingungan di dalam kokpit. Dalam rekaman suara kokpit, seorang pilot terdengar bertanya, "Kenapa kamu matikan bahan bakarnya?" dan dijawab oleh pilot lain, "Saya tidak melakukannya."

Pakar penerbangan sekaligus mantan pilot maskapai, Terry Tozer, menyebut kejadian ini sangat tidak biasa.

“Sakelar pemutus bahan bakar yang mati hanya beberapa detik setelah lepas landas sangat aneh. Sayangnya, ketinggiannya sangat rendah sehingga mesin baru mulai pulih dan tidak punya cukup waktu,” ujar Tozer.

Pesawat Boeing 787-8 Dreamliner yang membawa 230 penumpang dan 12 awak itu jatuh di kawasan padat di Ahmedabad, menewaskan 19 orang di darat. 

Hanya satu penumpang yang selamat dari tragedi ini, menjadikannya salah satu kecelakaan penerbangan paling mematikan di India dalam dua dekade terakhir.

Menanggapi laporan tersebut, Boeing menyatakan siap mendukung penuh proses investigasi.

“Belasungkawa terdalam kami sampaikan kepada keluarga dan kerabat penumpang dan awak pesawat Air India Penerbangan 171, serta semua orang yang terdampak di Ahmedabad,” bunyi pernyataan resmi perusahaan.

Menteri Penerbangan Sipil India, Kinjarapu Ram Mohan Naidu, mengingatkan publik agar tidak terburu-buru menyimpulkan penyebab kecelakaan.

"Temuan ini masih awal. Mari kita tunggu laporan akhirnya,” kata di kepada wartawan.

Sementara itu, Air India memastikan komitmen penuh dalam membantu proses investigasi.

“Air India bekerja sama erat dengan para pemangku kepentingan, termasuk regulator. Kami terus bekerja sama sepenuhnya dengan AAIB dan otoritas lainnya seiring perkembangan investigasi mereka,” demikian pernyataan perusahaan.

Pihak berwenang India telah memerintahkan pemeriksaan teknis menyeluruh terhadap seluruh armada Boeing 787 Dreamliner milik Air India, yang berjumlah 33 unit, sebagai langkah preventif mencegah kecelakaan serupa.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya