Berita

Ilustrasi Pencari Kerja/Ist

Politik

Rakyat Sulit Cari Kerja, Pejabat Malah Rangkap Jabatan

MINGGU, 13 JULI 2025 | 10:38 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Pengamat politik Adi Prayitno menyoroti kegelisahan publik terkait kondisi ketenagakerjaan di Indonesia yang dinilai semakin sulit. 

Melalui kanal YouTube pribadinya, Direktur Parameter Politik Indonesia itu menyampaikan bahwa persoalan lapangan kerja saat ini memicu perdebatan tajam di tengah masyarakat.

"Sebagian menganggap mencari pekerjaan hari ini sangat sulit, karena gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terjadi di banyak sektor. Tapi ada juga yang membantah, menyebut bahwa lapangan kerja justru sudah tersedia luas," ujar Adi seperti dikutip redaksi, Minggu, 13 Juli 2025.


Ia menyinggung pernyataan seorang menteri beberapa waktu lalu yang menyarankan masyarakat untuk bekerja di luar negeri sebagai solusi mengurangi angka pengangguran di dalam negeri. 

Saran tersebut, menurutnya, menunjukkan bahwa persoalan ketenagakerjaan belum benar-benar tertangani secara sistemik di dalam negeri.

Di sisi lain, beberapa pejabat pemerintah menyatakan bahwa dalam kurun waktu satu tahun terakhir telah tercipta 3,6 juta lapangan kerja baru. Namun, Adi menyebut masih banyak publik yang mempertanyakan di mana letak sebenarnya lapangan kerja tersebut.

"Orang bertanya-tanya di mana tuh lapangan pekerjaan yang dibuka? Faktanya apa hari ini tidak terkonfirmasi,"  jelasnya.

Yang lebih ironis, menurut Adi, adalah kenyataan bahwa di tengah kesulitan masyarakat mencari pekerjaan, terdapat segelintir orang yang justru  merangkap jabatan dengan mudah. 

Analis politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta itu mencontohkan adanya pejabat yang merangkap sebagai wakil menteri sekaligus komisaris di BUMN maupun perusahaan lain.

"Mana yang disebut cari pekerjaan sulit? buktinya gampang bagi orang-orang tertentu untuk dapatkan pekerjaan dengan mudah, dapat posisi dengan nyaman dan gaji di atas rata-rata," seloroh Adi Prayitno.


Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya