Berita

Ketua Setiausaha Kementerian Pendidikan Tinggi Malaysia, Datuk Dr. Anesee bin Ibrahim/RMOL

Dunia

Viral Guru Marahi Murid Pakai Bahasa Indonesia, Ini Kata Kementerian Pendidikan Malaysia

SABTU, 12 JULI 2025 | 21:38 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Kementerian Pendidikan Tinggi Malaysia mengklarifikasi soal video viral yang memperlihatkan seorang guru di Malaysia memarahi murid karena menggunakan Bahasa Indonesia. 

Ketua Setiausaha Kementerian Pendidikan Tinggi Malaysia, Datuk Dr. Anesee bin Ibrahim, mengatakan tidak ada larangan bagi siswa di Malaysia untuk menggunakan bahasa apa pun dalam kehidupan sehari-hari. 

Namun, dalam konteks pembelajaran di ruang kelas, penggunaan bahasa, menurutnya harus merujuk pada standar kurikulum pendidikan.


"Tidak ada larangan. Tetapi jika siswa di Malaysia menjawab (soal) karangan dengan bahasa Bahasa Indonesia ya memang dilarang, karena standar pendidikan," katanya kepada RMOL, usai acara pameran pendidikan di Jakarta, Sabtu, 12 Juli 2025.

"Hal yang sama terkadang terjadi pada generasi sekarang, mereka menggunakan bahasa Malaysia yang salah, dan bahasa media sosial juga salah," imbuhnya.

Ia pun mengakui bahwa dalam ujian memang ada aturan penggunaan bahasa yang sesuai kurikulum. Bahasa Indonesia, sebagai bahasa asing dalam konteks pendidikan Malaysia, tidak digunakan dalam ujian kecuali memang sedang diujikan sebagai mata pelajaran tersendiri.

“Jadi konteksnya sama. Dalam ujian, bahasa Malaysia yang benar harus digunakan. Jadi bukan karena bahasa Indonesia,” katanya.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa akar persoalan justru terletak pada pola pengasuhan anak di negara Jiran yang terlalu banyak diserahkan kepada pihak ketiga seperti asisten rumah tangga, sementara orang tua sendiri abai dalam menjalankan peran mendidik.

“Itu bukan masalah bahasa. Itu masalah orang tua yang terlalu sibuk dan menyerahkan tanggung jawab mendidik anak-anak mereka kepada orang lain,” lanjutnya.

Sebelumnya dalam video tersebut nampak terlihat seorang guru yang tampak kesal saat menemukan kata-kata berbahasa Indonesia dalam soal karangan muridnya.

“Memang dalam Bahasa Melayu ada kata 'teman', tapi yang lebih tepat digunakan adalah 'kawan'. Kami pergi sekolah bersama kawan-kawan, bersama rekan-rekan, bukan bersama teman-teman. Terlihat jelas dia pakai Bahasa Indonesia,” ujar sang guru dengan logat khas Melayu.

Dalam video tersebut ia juga mengatakan bahwa kemungkinan besar para murid terlalu sering menonton konten dari Indonesia, sehingga mulai terbawa dalam penggunaan bahasa mereka. 

“Kurang-kuranglah sikit tengok konten Indonesia,” katanya lagi.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya