Mata uang Dolar dan Rupiah/Net
Pasar saham Indonesia mengawali perdagangan dengan sentimen positif pada Jumat, 11 Juli 2925 pagi.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat ke posisi 7.039 atau naik 0,49 persen menjelang akhir pekan.
Pergerakan positif ini masih berlanjut hingga pukul 09.45 WIB. Berdasarkan data perdagangan, IHSG terpantau naik 0,62 persen atau bertambah 43,4 poin ke level 7.048.
Adapun total volume transaksi di awal perdagangan tercatat 1,52 miliar saham dengan nilai Rp1,05 triliun.
Sebanyak 215 saham terpantau menguat, 149 saham melemah, dan 230 saham lainnya stagnan.
Sektor-sektor utama turut menopang penguatan indeks. Infrastruktur memimpin dengan lonjakan 1,47 persen, disusul sektor transportasi yang naik 0,64 persen, sektor keuangan 0,51 persen, sektor bahan baku 0,59 persen, sektor energi 0,49 persen, dan sektor industri 0,30 persen.
Sementara sektor properti, kesehatan, dan non-siklikal masing-masing naik tipis 0,07 persen, 0,10 persen, dan 0,22 persen. Hanya sektor teknologi dan siklikal yang terkoreksi masing-masing turun 0,17 persen dan 0,06 persen.
Sementara di pasar valuta asing, nilai tukar rupiah pagi ini terpantau melemah tipis. Rupiah bertengger di level Rp16.226 per Dolar AS, turun 2 poin atau minus 0,01 persen.
Pelemahan juga dialami mayoritas mata uang Asia lainnya. Peso Filipina dan Won Korea Selatan melemah 0,02 persen, Baht Thailand turun 0,06 persen, Dolar Singapura melemah 0,11 persen, Ringgit Malaysia jatuh 0,22 persen, dan Yen Jepang terperosok 0,46 persen.
Hanya Rupee India dan Yuan China menguat tipis masing-masing naik 0,04 persen dan 0,07 persen. Sementara Dolar Hong Kong stagnan.
Tak hanya di Asia, tekanan juga terasa pada mata uang negara-negara maju. Poundsterling Inggris turun 0,14 persen, Euro melemah 0,22 persen, Franc Swiss minus 0,09 persen, Dolar Australia bergerak stagnan, dan Dolar Kanada turun 0,30 persen.