Berita

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto dan Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick/Ist

Dunia

Airlangga Temui Anak Buah Trump Lanjutkan Negosiasi Tarif

KAMIS, 10 JULI 2025 | 11:34 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat (AS) sepakat melanjutkan putaran negosiasi tarif baru dalam tiga minggu ke depan.

Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto setelah melakukan pertemuan dengan Menteri Perdagangan Howard Lutnick dan USTR Jamieson Greer di Washington DC, Rabu, 9 Juli 2025.

“Kami sudah memiliki pemahaman sama dengan AS terkait progres perundingan. Ke depan kami akan terus berupaya menuntaskan negosiasi ini dengan prinsip saling menguntungkan,” kata Menko Airlangga dalam keterangan resmi, Kamis, 10 Juli 2025.


Airlangga menyebut, delegasi Indonesia menjadi salah satu negara pertama yang diterima Pemerintah AS untuk membahas kelanjutan kesepakatan tarif, setelah Presiden Donald Trump mengumumkan tarif baru bagi sejumlah negara termasuk Indonesia yang kembali terkena tarif 32 persen.

Dalam pertemuan itu, Airlangga menyampaikan apresiasi terhadap negosiasi tarif pertama yang berlangsung 90 hari telah berjalan konstruktif dengan pihak AS. Perundingan mencakup isu-isu tarif, hambatan nontarif, ekonomi digital, keamanan ekonomi, serta kerja sama komersial dan investasi.

Dalam kesempatan itu, Airlangga juga menegaskan hubungan Indonesia dan AS selama ini terjalin sangat baik dan perlu terus diperkuat. 

"Kita ingin meningkatkan hubungan komersial Indonesia dengan AS,"tuturnya.

Menurutnya, kedua negara telah melihat potensi besar untuk memperluas kerja sama di sektor strategis seperti mineral kritis. AS, kata Airlangga kini mulai tertarik bekerja sama untuk mengolah mineral kritis dengan Indonesia, seperti untuk komoditas nikel, tembaga, dan kobalt.

"AS menunjukkan ketertarikan yang kuat untuk memperkuat kemitraan di bidang mineral kritis. Indonesia memiliki cadangan besar nikel, tembaga, dan kobalt, dan kita perlu mengoptimalkan potensi kerja sama pengolahan mineral kritis tersebut," tuturnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya