Berita

Juru bicara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Haryo Limansento/RMOL

Politik

Pemerintah RI Kaget Kena Tarif Trump 32 Persen

RABU, 09 JULI 2025 | 15:15 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Pemerintah Indonesia mengaku terkejut atas keputusan Amerika Serikat (AS) yang tetap mengenakan tarif 32 persen kepada RI. Besaran tarif tersebut tidak berubah dari pengumuman April 2025 lalu.

“Tentu kita juga surprise juga ya dengan keputusan pertama bahwa dia keluar sebelum tanggal 9 Juli ya,” kata Juru bicara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Haryo Limansento, dalam konferensi pers, di Jakarta,  Rabu 9 Juli 2025.

Meski demikian, Haryo melihat Presiden Donald Trump kemungkinan mempertimbangkan tarif tersebut secara global, tidak lagi menghitung negara per negara. Indonesia sendiri, lanjut Haryo telah menyampaikan proposal negosiasi dengan dokumen yang lengkap.


“Kita sudah menyampaikan semua dokumen-dokumen yang dibutuhkan pun demikian dengan pihak AS. Jadi sudah selesai di level tim negosiasi namun keputusan tentu tetap ada pada Presiden Trump ya,” kata Haryo.

Ia mengatakan bahwa ruang negosiasi masih terbuka lebar antara kedua negara, terlebih, Menko Airlangga Hartarto saat ini sudah terbang ke Washington DC untuk membicarakan tarif tersebut secara langsung.

“Nah jadi kita ingin menunjukkan sekali lagi dan kita belum menganggap ini selesai, karena di surat mereka juga menyampaikan bahwa (kebijakan ini berlaku) Agustus dan kemudian juga saya merasa lewat Agustus pun ini negosiasi juga belum selesai. Nah jadi kesempatan masih terbuka untuk kita,” kata Haryo.

Airlangga sebelumnya mengatakan bahwa pemerintah telah menawarkan paket dagang berupa penambahan impor mineral, gas, hingga investasi senilai 34 miliar dolar AS atau sekitar Rp551 triliun. Jumlah tersebut lebih tinggi dari defisit dagang AS dengan Indonesia.

"Jadi kita trade defisit Amerika terhadap Indonesia 19 miliar dolar. Tetapi yang kita offer pembelian kepada mereka itu jumlahnya melebihi, yaitu 34 miliar dolar AS,"kata Airlangga pada konferensi pers 3 Juli 2025.




Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya