Berita

Representative Image/Net

Dunia

Gelombang Panas Ekstrem Sebabkan Kematian 2.300 Orang di Eropa

RABU, 09 JULI 2025 | 12:26 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Laporan ilmiah yang dirilis Imperial College London dan London School of Hygiene and Tropical Medicine pada Rabu, 9 Juli 2025 menyebut gelombang panas ekstrem yang melanda Eropa Barat selama akhir Juni hingga awal Juli 2025 telah menyebabkan sekitar 2.300 kematian di 12 kota besar. 

Sebagian besar korban jiwa diyakini terkait langsung dengan paparan suhu tinggi yang diperparah oleh perubahan iklim.

Studi tersebut dilakukan selama periode 10 hari yang berakhir pada 2 Juli, suhu di beberapa wilayah Eropa mencatatkan angka ekstrem, dengan Spanyol mencatat suhu di atas 40 derajat Celcius dan Prancis menghadapi kebakaran hutan luas.


Dari 2.300 kematian yang diperkirakan terjadi akibat panas, sebanyak 1.500 di antaranya secara langsung dikaitkan dengan perubahan iklim yang memperburuk intensitas gelombang panas.

“Perubahan iklim telah membuatnya jauh lebih panas daripada seharusnya, yang pada gilirannya membuatnya jauh lebih berbahaya,” kata Dr. Ben Clarke, peneliti di Imperial College London, seperti dimuat Reuters. 

Penelitian menyoroti 12 kota besar, termasuk Barcelona, Madrid, London, dan Milan. Para peneliti mengungkapkan bahwa perubahan iklim meningkatkan suhu selama gelombang panas hingga 4 derajat Celcius, dibandingkan dengan kondisi tanpa pengaruh manusia.

Foto-foto dari wilayah terdampak menunjukkan matahari bersinar di balik asap kebakaran hutan, seperti yang terlihat di Gohrischheide dekat Zeithain, Jerman, pada 3 Juli. Ini menambah gambaran mengerikan dari dampak langsung pemanasan global di Eropa.

Studi ini menggunakan model epidemiologi yang telah mapan dan data historis kematian untuk memperkirakan dampak panas terhadap angka kematian. 

Sebagian besar kematian terkait panas sering kali tidak dilaporkan secara resmi, dan beberapa pemerintah enggan atau lambat dalam merilis data tersebut.

Sementara itu, Layanan Perubahan Iklim Copernicus milik Uni Eropa melaporkan bahwa Juni 2025 merupakan bulan Juni terpanas ketiga secara global yang pernah tercatat. 

Eropa Barat mengalami bulan Juni terpanas sepanjang sejarah, dengan sebagian besar wilayah menghadapi tekanan panas ekstrem, suhu yang terasa di atas 38 derajat Celcius.

“Di dunia yang semakin panas, gelombang panas kemungkinan akan menjadi lebih sering, lebih intens, dan berdampak pada lebih banyak orang di seluruh Eropa,” kata Samantha Burgess, pimpinan strategi iklim Copernicus.

Data serupa dari tahun-tahun sebelumnya menunjukkan tren yang mengkhawatirkan. Pada 2022, diperkirakan sebanyak 61.000 orang meninggal dunia akibat gelombang panas di Eropa, menandakan lemahnya kesiapan berbagai negara dalam menghadapi cuaca ekstrem yang semakin menjadi-jadi akibat krisis iklim.

Pakar iklim menegaskan bahwa naiknya suhu global tidak lepas dari peningkatan emisi gas rumah kaca, yang terutama berasal dari pembakaran bahan bakar fosil.

Populer

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Polres Tangsel Diduga Gelapkan Barbuk Sabu 20 Kg

Minggu, 21 Desember 2025 | 02:07

Pemberhentian Ijeck Demi Amankan Bobby Nasution

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:42

Indonesia, Negeri Dalam Nalar Korupsi

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:05

GAMKI Dukung Toba Pulp Lestari Ditutup

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:00

Bergelantungan Demi Listrik Nyala

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:45

Komisi Percepatan Reformasi Polri Usul Polwan Dikasih Jabatan Strategis

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:19

Putin Tak Serang Negara Lain Asal Rusia Dihormati

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:05

Ditemani Kepala BIN, Presiden Prabowo Pastikan Percepatan Pemulihan Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:38

Pemecatan Ijeck Pesanan Jokowi

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:21

Kartel, Babat Saja

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya