Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Guatemala Sebut Inisiatif Otonomi Sahara Maroko Serius, Kredibel, dan Realistis

MINGGU, 06 JULI 2025 | 17:37 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Pemerintah Guatemala kembali menyuarakan dukungan kuatnya terhadap integritas teritorial Maroko dengan menyatakan bahwa prakarsa otonomi yang diajukan oleh Kerajaan Maroko pada tahun 2007 merupakan satu-satunya jalan serius dan kredibel untuk menyelesaikan sengketa berkepanjangan di wilayah Sahara.

Dalam konferensi pers bersama di Rabat, Menteri Luar Negeri Guatemala, Carlos Ramiro Martinez Alvarado, menyebut bahwa pendekatan Maroko adalah dasar paling realistis untuk mencapai resolusi damai atas konflik regional yang telah berlangsung lama.

“Prakarsa otonomi yang diajukan oleh Maroko adalah satu-satunya dasar yang serius, kredibel, dan realistis untuk bergerak menuju kesepakatan yang langgeng demi penyelesaian definitif konflik buatan ini, dengan sepenuhnya menghormati integritas teritorial Kerajaan dan kedaulatan nasionalnya,” ungkap Martinez Alvarado dalam sebuah pernyataan yang dilihat redaksi pada Minggu, 6 Juli 2025.


Pernyataan tersebut disampaikan usai pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri, Kerja Sama Afrika, dan Ekspatriat Maroko, Nasser Bourita. Keduanya menegaskan komitmen bersama untuk menjunjung tinggi prinsip kedaulatan dan keutuhan wilayah negara.

Lebih lanjut, Martinez Alvarado menyampaikan dukungan penuh Guatemala terhadap segala upaya yang dilakukan Maroko dalam menyelesaikan isu Sahara melalui solusi politik yang realistis, pragmatis, langgeng, dan dapat diterima bersama.

Guatemala telah menunjukkan sikap diplomatik aktif dalam mendukung posisi Maroko, termasuk menjadi negara Amerika Latin pertama yang membuka Konsulat Jenderal di kota Dakhla, Sahara Barat, pada Desember 2022. Langkah ini dianggap sebagai pengakuan de facto atas kedaulatan Maroko atas wilayah tersebut.

Pertemuan bilateral ini juga memperkuat hubungan kedua negara yang kian erat, khususnya di bidang kerja sama politik, diplomatik, dan ekonomi. 

Maroko dan Guatemala sama-sama menekankan pentingnya stabilitas dan penyelesaian damai di kawasan yang selama ini menjadi sumber ketegangan geopolitik di Afrika Utara.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya