Berita

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu, 2 Juli 2025/RMOL

Bisnis

Airlangga Resmikan ALFI Convex Dorong Transformasi Logistik Nasional

RABU, 02 JULI 2025 | 20:42 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto meresmikan penyelenggaraan ALFI Convex 2025 di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu, 2 Juli 2025. 

Agenda ini akan digelar oleh Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) yang diselenggarakan pada tanggal 12–14 November 2025 di Hall 3 dan 3A, ICE BSD, Tangerang Selatan. 

Acara tersebut merupakan bentuk komitmen mempercepat transformasi sektor logistik menuju Indonesia Emas 2045.


Airlangga menekankan pentingnya efisiensi logistik nasional yang saat ini masih menyumbang 14,29 persen dari PDB. 

Ia mendorong biaya logistik ditekan hingga 8 persen paling lambat tahun 2030.

“Logistik adalah penghubung utama dari produsen ke konsumen, kunci daya saing nasional,” kata Airlangga.

Airlangga juga menyinggung neraca dagang RI yang surplus, namun masih defisit di sektor migas. 

Ia mendorong perubahan skema ekspor-impor dari FOB-CIF menjadi CIF-CIF agar nilai tambah tak bocor ke luar negeri.

Airlangga berharap ALFI Convex menjadi momentum deregulasi logistik dan penguatan integrasi digital serta SDM sektor logistik. 

Dengan transformasi ini, ia optimistis logistik RI makin kompetitif di tengah pasar global yang terus terbuka lewat kerja sama seperti CEPA, RCEP, hingga CPTPP.

“Dengan logistik yang efisien, harga barang terjangkau, investasi tumbuh, lapangan kerja tercipta,” ujarnya.

Ketua Umum ALFI, Akbar Djohan, menyambut arahan tersebut dengan menyebut tantangan logistik nasional membutuhkan sinergi lintas sektor.

“Silo antar kementerian dan asosiasi harus dihilangkan. Kolaborasi adalah kunci,” tegas Akbar.

Ia memaparkan sejumlah langkah konkret untuk mencapai efisiensi, mulai dari penyelesaian isu incoterms yang telah berlarut belasan tahun, integrasi sistem digital dalam NLE (National Logistics Ecosystem), hingga peninjauan kembali kebijakan pajak logistik seperti PPN atas freight cost yang tidak lazim secara global.

ALFI juga menyoroti pentingnya fasilitas pemeriksaan fisik terintegrasi di kawasan ekonomi khusus (KEK), transformasi digital rantai pasok, pengembangan clean logistics, dan integrasi logistik ASEAN hingga potensi dari One Belt One Road.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya