Berita

Presiden Iran Masoud Pezeshkian/Net

Dunia

Iran Resmi Tangguhkan Kerja Sama dengan IAEA

RABU, 02 JULI 2025 | 18:11 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Presiden Iran Masoud Pezeshkian secara resmi telah menyetujui undang-undang yang menangguhkan kerja sama dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA), menyusul ketegangan regional yang terus meningkat sejak pecahnya konflik militer antara Iran dan Israel bulan lalu.

“Masoud Pezeshkian mengumumkan undang-undang yang menangguhkan kerja sama dengan Badan Energi Atom Internasional,” demikian laporan media pemerintah Iran IRNA, yang menambahkan bahwa keputusan tersebut mulai berlaku segera setelah diumumkan pada Rabu, 2 Juli 2025.

Langkah ini merupakan hasil dari undang-undang yang telah disahkan oleh parlemen Iran pada Juni lalu, menyusul operasi militer besar-besaran yang dimulai pada 13 Juni, ketika Israel meluncurkan Operasi Rising Lion dengan menargetkan situs nuklir strategis dan kepemimpinan militer Iran.


Sebagai balasan, Teheran meluncurkan Operasi True Promise 3, serangan rudal dan drone terhadap sasaran Israel.

Ketegangan semakin memuncak saat Amerika Serikat masuk ke dalam konflik melalui Operasi Midnight Hammer pada 22 Juni, menyerang fasilitas utama Iran di Fordow, Natanz, dan Isfahan. Iran mengecam serangan tersebut sebagai tindakan agresi terang-terangan.

“Ini adalah serangan biadab terhadap kedaulatan dan kemampuan teknologi kami. Kami tidak akan tunduk. Program nuklir kami akan terus berlanjut tanpa kompromi,” tegas juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran. 

Pejabat Iran juga mengkritik keras IAEA karena tidak bersuara selama rentetan serangan terhadap fasilitas nuklir mereka. 

“Diamnya IAEA selama agresi militer ini menunjukkan standar ganda dan kegagalannya menjalankan mandat netralitas,” kata seorang pejabat senior di Teheran.

Meskipun pengumuman dari Presiden Pezeshkian telah memperjelas bahwa kerja sama dengan IAEA ditangguhkan, hingga kini belum ada rincian lebih lanjut tentang cakupan langkah tersebut, termasuk apakah inspeksi yang sedang berjalan akan dihentikan secara langsung atau dilakukan secara bertahap.

Langkah ini diperkirakan akan memperburuk hubungan antara Iran dan Barat, serta menambah ketegangan di kawasan yang telah berada di ambang konfrontasi besar.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya