Berita

Krisis kesehatan bayi di Gaza/Net

Dunia

Israel Larang Pasokan Susu Formula Bayi Masuk Gaza

RABU, 02 JULI 2025 | 16:39 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Krisis kemanusiaan yang melanda Jalur Gaza mencapai titik nadir baru setelah terungkap bahwa Israel melarang masuknya pasokan susu formula bayi ke wilayah tersebut.

Pembatasan ini memperburuk penderitaan warga Gaza, terutama bayi dan anak-anak yang kini menghadapi kelaparan akut dan kematian yang bisa dicegah.

Sejak Maret 2025, kondisi di Gaza kian memburuk dengan runtuhnya layanan kesehatan, kelangkaan makanan, dan blokade total yang memperparah krisis gizi.


Anak-anak menjadi korban paling rentan, meninggal dunia karena kekurangan gizi, penyakit, dan kegagalan sistem bantuan kemanusiaan.

Salah satu korban terbaru adalah Jouri Al-Masri, bayi perempuan berusia tiga bulan dari Deir al-Balah, yang meninggal dunia pada 27 Juni karena tidak mendapat susu formula bebas laktosa yang dibutuhkannya.

"Tidak ada satu kaleng pun. Putri saya meninggal karena kelaparan. Dia menangis tanpa tenaga lagi. Tubuhnya menyerah begitu saja," ungkap sang ayah, Mohsen Al-Masri, yang telah mencari susu formula itu dari satu rumah sakit ke rumah sakit lainnya, seperti dimuat New Arab. 

Jouri menjadi satu dari tiga bayi yang dilaporkan meninggal karena kelaparan dalam kurun waktu 24 jam, akibat pasokan bantuan yang terus terhalang di perbatasan. 

Rumah sakit di Gaza telah memperingatkan sejak pertengahan Juni bahwa stok susu bayi hampir habis.

Tak jauh dari Khan Younis, kisah memilukan lainnya datang dari Hassan Barbakh, balita tiga tahun yang meninggal karena kekurangan gizi parah, gagal ginjal, dan berbagai komplikasi kesehatan. Tubuh kecilnya hanya seberat bayi berusia tiga bulan.

“Kami menangis kepada dunia. Kami meminta bantuan, untuk cara mengeluarkannya, tetapi tidak ada yang menjawab,” ujar pamannya. 

Joud Zourob, seorang ibu dari anak kembar, Tawfiq dan Naya, kini harus memberi mereka kacang lentil sebagai pengganti susu formula. Di tengah tenda pengungsian, ia berjuang menjaga anak-anaknya tetap hidup.

“Dulu satu kaleng susu formula cukup untuk sehari. Sekarang, saya membaginya untuk seminggu. Mereka menangis. Mereka diare dan demam. Mereka menatap saya, bingung dan sakit. Mereka membenci kacang lentil, tapi apa lagi yang bisa saya lakukan?” jelas Joud.

“Setiap hari terasa seperti kematian yang lambat. Mereka sangat kecil, dan saya tidak bisa melindungi mereka," tambahnya.

Sementara itu di Gaza utara, Nermin Al-Halabi yang tengah hamil tua, hidup dalam ketakutan dan kekhawatiran.

"Saya tidak tahu bagaimana saya akan melahirkan atau di mana, karena tidak ada layanan kesehatan di rumah sakit. Saya tidak ingin membawa bayi saya ke dunia ini di mana tidak ada makanan. Saya terlalu khawatir dan cemas," kata dia.

Blokade Israel terhadap bantuan pokok seperti susu formula dan perlengkapan medis telah menciptakan krisis yang tidak lagi bisa disebut sebagai bencana kemanusiaan semata, melainkan kegagalan moral global.

Dalam konteks ini, Gaza tak hanya menjadi zona perang, melainkan kuburan massal bagi anak-anak yang seharusnya dilindungi. Satu kaleng susu, yang seharusnya menyelamatkan nyawa, kini berubah menjadi simbol kekejaman dunia yang bungkam.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya