Berita

Kabinet Merah Putih/Ist

Politik

Bulan Madu Politik Usai, Menteri Kontroversial Harus Segera Diganti

SELASA, 01 JULI 2025 | 12:54 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Banyak kebijakan dan manuver sejumlah menteri di Kabinet Merah Putih yang justru menjadi beban bagi citra Presiden Prabowo Subianto.

"Kalau mau jujur, banyak kebijakan kementerian yang membebani citra presiden, baik lewat statement, manuver, maupun kebijakan yang mereka keluarkan," kata Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno, lewat kanal YouTube miliknya, Selasa 1 Juli 2025.

Adi mencontohkan sejumlah kontroversi, mulai dari polemik wilayah kepulauan antara Sumatera Utara dan Aceh, hingga pernyataan Kepala Staf Komunikasi Presiden terkait teror pengiriman kepala babi ke kantor jurnalis Tempo.


"Komentar bahwa kepala babi itu lebih baik dimasak, itu tidak menunjukkan sikap kenegarawanan. Seharusnya ada empati, bukan melegalkan bentuk teror terhadap kebebasan pers," tegasnya.

Ia juga menyinggung berbagai kegaduhan lain, seperti program makan bergizi gratis yang dikritik karena kasus keracunan, hingga respons pejabat terhadap tagar #KaburAjaDulu yang dinilai menyudutkan kelompok kritis.

"Banyak pejabat malah merespons dengan sinis, menyebut publik tidak nasionalis. Padahal tagar itu muncul karena kondisi sulit mencari kerja di dalam negeri," ujar Adi.

Menurutnya, pernyataan Ketua MPR Ahmad Muzani yang sebelumnya mengingatkan agar para menteri tidak menimbulkan kegaduhan dan merugikan presiden harus dilihat sebagai peringatan keras bagi para pejabat publik agar tidak asal membuat pernyataan atau kebijakan yang tidak terukur dan malah memperkeruh suasana.

"Bulan madu politik antara presiden dan para pembantunya sudah cukup. Kalau mereka hanya bikin gaduh dan tidak memberikan solusi, saatnya di-reshuffle. Jangan kasih ampun," tegas Adi.

Ia menekankan, reshuffle diperlukan jika menteri, wakil menteri, atau kepala lembaga tidak menunjukkan kinerja yang sesuai dengan ekspektasi publik.

 "Kalau tidak perform, ya diganti," pungkasnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya