Wakil Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta, Wahyu Dewanto/Ist
Wakil Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta, Wahyu Dewanto menyoroti penyelenggaraan Jakarta Fair Kemayoran 2025 yang sebelumnya dikenal dengan Pekan Raya Jakarta (PRJ).
Wahyu menyebut, sudah sangat banyak keluhan yang disampaikan masyarakat, mulai dari mahalnya tiket masuk, parkir yang kurang memadai, pungutan liar (Pungli) hingga kemacetan yang terjadi di kawasan JIExpo.
"Sudah semestinya penyelenggara berbenah diri mempersiapkan fasilitasnya dengan baik," kata Wahyu, Selasa 1 Juli 2025.
Wahyu mengusulkan, di masa mendatang Ancol dapat menjadi lokasi pilihan penyelenggaraan PRJ jika sarana transportasinya sudah sangat memadai.
"Kalau MRT hingga Ancol sudah beroperasi, saya rasa Ancol bisa menjadi opsi untuk penyelenggaraan PRJ," tegasnya.
Politisi muda Partai Gerindra ini menginginkan, agar marwah PRJ sebagai pesta hiburan untuk semua lapisan masyarakat dalam memperingati HUT Jakarta dapat dikembalikan.
"Kalau sekarang dengan harga tiket yang mahal hingga mencapai Rp 60 ribu per orang tentu sangat sulit dijangkau warga kurang mampu. Apalagi, itu hanya untuk masuk saja, untuk menikmati hiburan seperti pentas musik harus membayar lagi," ucap Wahyu.
Wahyu menambahkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta harus tetap merasa memiliki event PRJ dan melibatkan diri secara langsung. Sehingga, pihak swasta sebagai penyelenggara juga merasa diawasi dan meyakini bahwa sampai kapan pun PRJ ini tetap menjadi event Jakarta.
"Termasuk pelaku UMKM harus menjadi perhatian, jangan mereka menyewa stan dengan harga mahal. Sebab, dampaknya pasti mereka akan menaikkan harga jual produknya," kata Wahyu.
Di sisi lain, Wahyu turut menyoroti insiden viral yang menimpa seorang pengunjung PRJ pada Senin malam, 30 Juni 2025.
Dalam video yang beredar, tampak seorang warga tercebur ke dalam gorong-gorong akibat trotoar yang rusak dan tidak terawat di sekitar area PRJ.
“Kasus ini seharusnya tidak boleh terjadi jika pengecekan dan pengawasan dilakukan secara rutin dan maksimal," kata Wahyu.
Wahyu meminta Dinas Bina Marga DKI Jakarta untuk segera melakukan inspeksi menyeluruh terhadap kondisi trotoar di seluruh wilayah ibu kota.
"Kasus seperti itu tidak boleh terulang," pungkas Wahyu.