Berita

Board of Advisors di Prasasti Center for Policy Studies, Burhanuddin Abdullah/RMOL

Bisnis

Sudah Terkonsep, Nasib Badan Penerimaan Negara di Tangan Presiden Prabowo

SELASA, 01 JULI 2025 | 10:14 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Konsep wacana pembentukan Badan Penerimaan Negara (BPN) disebut sudah matang dengan melewati kajian mendalam.

Burhanuddin Abdullah, mantan Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran yang juga menjadi salah satu inisiator ide pembentukan badan tersebut mengatakan bahwa konsep kelembagaan itu telah dirancang secara utuh.

Ia menegaskan bahwa seluruh kajian teknokratik terkait pembentukan lembaga itu telah disiapkan sebelum Pilpres 2024 lalu.


"Itu dulu diskusi memang, diskusinya sudah lengkap dari mulai struktur, undang-undang apa yang harus diubah, aturan apa yang harus dikeluarkan, itu sudah lengkap dulu," kata Burhanuddin kepada wartawan, dikutip Selasa 1 Juli 2025.

Meski demikian, mantan Gubernur Bank Indonesia itu menegaskan bahwa keputusan akhir terkait kelanjutan pembentukan badan ini sepenuhnya berada di tangan Presiden Prabowo Subianto.

"Tapi kan itu keputusan teknokratik, pikiran-pikiran teknokratik. Keputusan politiknya kan tergantung pemerintah (Prabowo)," lanjut Burhanuddin, yang kini menjabat sebagai Board of Advisors di Prasasti Center for Policy Studies.

Burhanuddin juga mengaku tidak mengikuti lebih jauh perkembangan terbaru wacana BPN. Ia menegaskan tugasnya sebagai pakar hanya menyusun kerangka teoritis dan konseptual bagi pemerintah.

"Itu pemerintah yang memutuskan, kita kan tim pakar hanya berpikir bagaimana yang seharusnya," tuturnya.

Adapun gagasan pembentukan BPN kembali mencuat usai mantan Dewan Pakar TKN Bidang Perpajakan, Edi Slamet Irianto, mengungkap detail rancangan struktur lembaga tersebut. Disebutkan, badan tersebut akan diberi nama BPN atau Badan Otorita Penerimaan Negara (BOPN) dan dipimpin oleh seorang menteri negara/kepala badan yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden.

"Struktur BPON dirancang langsung di bawah presiden, dengan deputi perpajakan, penegakan hukum, dan intelijen fiskal," kata Edi dalam diskusi ISNU Forum on Investment, Trade and Global Affairs di Kantor PBNU, Jakarta, pada 11 Juni 2025 lalu. 

BOPN juga dirancang untuk berada di bawah pengawasan ex officio dari berbagai institusi tinggi negara, antara lain Menko Perekonomian, Panglima TNI, Kapolri, Jaksa Agung, Kepala PPATK, serta empat ahli independen.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya