Berita

Presiden AS, Donald Trump/Net

Dunia

Trump Tegaskan AS Tak Pernah Komunikasi atau Beri Tawaran ke Iran

SENIN, 30 JUNI 2025 | 15:11 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menegaskan bahwa pemerintahannya tidak pernah menjalin komunikasi atau menawarkan apa pun kepada Iran, termasuk terkait program nuklir. 

Klaim itu ia sampaikan dalam unggahan di platform Truth Social pada Senin, 30 Juni 2025. 

“Saya tidak berbicara dengan Iran dan tidak menawarkan apa pun kepada mereka,” kata Trump, seperti dimuat Jerusalem Post.


Ia juga kembali mengklaim bahwa AS telah menghancurkan fasilitas nuklir Iran, meski tidak memberikan bukti lebih lanjut atas pernyataan tersebut.

Trump turut menyindir pendahulunya, Barack Obama, terkait keterlibatan AS dalam perjanjian nuklir Iran atau Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) yang diteken pada 2015. 

“Obama membayar (Iran) miliaran dolar dengan cara bodoh menuju JCPOA Senjata Nuklir (yang sekarang akan kedaluwarsa!)” tulisnya.

Pernyataan Trump muncul setelah laporan media menyebut bahwa pemerintahannya tengah membahas kemungkinan membantu Iran mengakses hingga 30 miliar dolar AS guna mendukung program nuklir sipil. 

Trump membantah klaim tersebut secara langsung dalam unggahannya.

Sementara itu, dari pihak Iran, Wakil Menteri Luar Negeri Majid Takht-Ravanchi mengatakan bahwa Teheran belum menerima kejelasan dari AS soal posisi mereka dalam perundingan nuklir. 

Dalam wawancara dengan BBC yang dipublikasikan Senin pagi, Ravanchi menyebut AS harus terlebih dahulu mengesampingkan serangan apa pun terhadap Iran sebelum negosiasi dapat dimulai.

“Amerika Serikat belum menjelaskan posisi mereka dengan jelas,” ujar Ravanchi. Ia juga menekankan bahwa Iran akan tetap bersikukuh untuk memperkaya uranium dengan alasan untuk tujuan damai.

Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa negaranya harus bergantung pada kemampuan dalam negeri karena selama ini ditolak aksesnya ke bahan nuklir oleh pihak internasional.

Sumber-sumber diplomatik mengungkapkan bahwa pejabat senior Iran masih menunggu keputusan akhir dari Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei sebelum memulai negosiasi resmi dengan AS.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya