Berita

Anggota Komisi VII DPR RI Bambang Haryo Soekartono/Ist

Politik

Belum Beroperasi Maksimal, Pelabuhan Patimban Wajib Diaudit

MINGGU, 29 JUNI 2025 | 17:53 WIB | LAPORAN: WIDODO BOGIARTO

Pelabuhan Patimban di Subang Jawa Barat yang belum berfungsi secara optimal sebagai pelabuhan penunjang distribusi logistik nasional disorot Anggota Komisi VII DPR RI Bambang Haryo Soekartono.

Padahal, kata Bambang, Pelabuhan Patimban diharapkan mampu membantu Pelabuhan Tanjung Priok yang saat ini memiliki kapasitas 10 juta TEUs (twenty-foot equivalent unit) dan sudah terisi sekitar enam juta TEUs.

Kata Bambang, dengan sisa kapasitas empat juta TEUs, potensi kepadatan di Tanjung Priok sangat mungkin terjadi.


“Pertumbuhan trafik kontainer setiap tahun meningkat sebesar 4-6 persen, atau sekitar 300 ribu TEUs per tahun," kata Bambang dalam keterangan tertulisnya, Minggu 29 Juni 2025.

Jika tren ini terus berlanjut dalam 15 tahun ke depan tanpa adanya antisipasi, kata Bambang, Tanjung Priok dipastikan akan mengalami kelebihan kapasitas, baik dari sisi kapal maupun depo kontainernya, termasuk akses keluar-masuk pelabuhan yang bisa mengalami kemacetan parah.

"Ini yang disebut kongesti, dan bisa menghambat ekonomi nasional," kata Bambang.

Situasi ini, lanjut Kapoksi Komisi VII DPR RI ini, memperkuat urgensi untuk segera mengaktifkan Pelabuhan Patimban untuk kepentingan distribusi logistik industri di sekitar Karawang, Subang.

Namun hingga saat ini belum ada satu pun kapal kontainer yang dilayani di pelabuhan tersebut. Dikarenakan crane dermaga maupun crane depo belum terpasang.

“Ini sudah tidak ada waktu lagi untuk menunda, terlebih, anggaran yang digelontorkan untuk pembangunan Pelabuhan Patimban telah mencapai Rp30 triliun, jauh lebih besar dibanding pembangunan pelabuhan lain seperti Makassar New Port, Ambon, Semarang New Port, dan Kuala Tanjung yang rata-rata biaya pembangunannya tidak lebih dari Rp5 triliun," kata Bambang.

"Tetapi pelabuhan-pelabuhan tersebut telah beroperasi dan berproduksi, karena telah terpasang fasilitas utama seperti crane di depo kontainer, dermaga maupun depo," sambungnya.

Oleh karena itu, sambung Bambang, perlu dilakukan evaluasi terhadap ketidakwajaran pembangunan Pelabuhan Patimban oleh pemerintahan sebelumnya.

“Pemerintahan saat ini harus melakukan audit atas pembangunan pelabuhan tersebut, karena sampai sekarang belum bisa berfungsi sebagaimana mestinya,” kata Bambang.

Padahal, lanjut Bambang, saat diresmikan Presiden Joko Widodo pada 2020, Pelabuhan Patimban ditargetkan mampu mengakomodasi 400 ribu TEUs. Seiring waktu, kapasitas tersebut seharusnya telah meningkat menjadi tujuh juta TEUs pada akhir 2024 dan mencapai kapasitas penuh pada 2025.

Lebih jauh, proyek ini sejatinya merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang juga harus terintegrasi dengan PSN lainnya, seperti kawasan industri Subang Smart Politan.

"Integrasi tersebut disinyalir masih mengalami stagnasi dari sisi fungsional. Hal ini juga perlu menjadi perhatian dan bagian dari audit menyeluruh oleh pemerintahan yang tengah berjalan," tutup Bambang.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya