Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Vietnam Hapus Hukuman Mati untuk Delapan Kejahatan Berat, Termasuk Spionase dan Upaya Kudeta

SABTU, 28 JUNI 2025 | 11:47 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Vietnam resmi mencabut hukuman mati untuk delapan jenis kejahatan serius, termasuk mata-mata (spionase) dan upaya menggulingkan pemerintahan. 

Media pemerintah Bao Chinh Phu melaporkan, penghapusan hukuman mati ini tertuang dalam amandemen undang-undang yang telah disahkan parlemen. 

Delapan kejahatan yang tak lagi dijatuhi hukuman mati meliputi percobaan kudeta, sabotase fasilitas negara, penyelundupan narkoba, peredaran obat palsu, sabotase perdamaian dan kejahatan perang, spionase, penggelapan aset negara, serta penerimaan suap.


Dengan perubahan ini, jumlah pelanggaran hukum yang bisa dijatuhi hukuman mati akan dipangkas hampir separuhnya, dari sebelumnya 18 menjadi hanya 10 jenis kejahatan, dan mulai berlaku per Juli mendatang.

Ketua Mahkamah Rakyat Agung Vietnam menyatakan, terpidana dalam perkara yang terdampak amandemen akan diganjar hukuman maksimal berupa penjara seumur hidup jika vonis dijatuhkan sebelum 1 Juli.

Menteri Keamanan Publik Vietnam, Luong Tam Quang, menyatakan bahwa sistem hukuman mati selama ini memiliki ketidaksesuaian dengan dinamika sosial dan ekonomi negara.

"Dalam beberapa kasus, struktur hukuman tidak lagi relevan dengan perkembangan masyarakat dan efektivitas pencegahan kejahatan," ujar Luong dikutip dari AFP, Sabtu 28 Juni 2025.

Senada, Menteri Kehakiman Nguyen Hai Ninh mengungkapkan bahwa kebijakan penghapusan hukuman mati ini dapat meningkatkan kredibilitas Vietnam di mata dunia.

"Langkah ini akan memperkuat kerja sama internasional, terutama saat Vietnam sedang mendorong hubungan luar negeri yang lebih erat berbasis saling percaya," ujarnya.

Sejak 2011, Vietnam mengganti metode eksekusi mati dari regu tembak menjadi suntikan mematikan. Namun, tak ada data resmi dari pemerintah soal jumlah pelaksanaan hukuman mati.

Namun lembaga HAM internasional Amnesty International memperkirakan lebih dari 1.200 orang dijatuhi hukuman mati di Vietnam sepanjang tahun 2023, menjadikan negara ini salah satu pelaku eksekusi mati terbanyak di Asia.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya