Berita

Ilustrasi/RMOL

Tekno

Data Pribadi Berisiko Dikirim ke China, Jerman Minta Google dan Apple Hapus Aplikasi DeepSeek

SABTU, 28 JUNI 2025 | 10:31 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemerintah Jerman meminta Apple dan Google untuk menghapus aplikasi buatan perusahaan AI asal China, DeepSeek, dari toko aplikasi mereka. Permintaan ini muncul karena adanya kekhawatiran bahwa data pribadi pengguna di negara tersebut bisa dikirim secara ilegal ke China.

Komisioner Perlindungan Data Jerman, Meike Kamp, menyatakan pada Jumat, 27 Juni 2025, bahwa DeepSeek menyimpan banyak data pribadi pengguna, seperti permintaan ke chatbot AI dan file yang diunggah, di server yang berada di China.

"DeepSeek belum bisa membuktikan bahwa perlindungan data pengguna Jerman di China setara dengan aturan ketat Uni Eropa," kata Kamp, dikutip dari Reuters


Ia juga menambahkan bahwa pemerintah China bisa dengan mudah mengakses data dari perusahaan-perusahaan di negaranya.

Menurut Kamp, pihaknya sudah meminta DeepSeek sejak Mei lalu untuk memenuhi aturan transfer data internasional atau menarik aplikasi mereka secara sukarela. Namun, perusahaan tersebut tidak mematuhinya.

Kini, Google dan Apple diminta untuk meninjau permintaan dari Jerman dan memutuskan apakah aplikasi DeepSeek akan diblokir. Google mengaku sudah menerima pemberitahuan dan sedang meninjaunya. Sementara Apple dan DeepSeek belum memberikan komentar.

DeepSeek sebelumnya menarik perhatian dunia teknologi pada Januari lalu setelah mengklaim berhasil membuat model AI yang bisa menyaingi ChatGPT milik OpenAI, namun dengan biaya lebih murah. Meski begitu, perusahaan ini juga mendapat sorotan tajam karena kebijakan keamanan datanya.

Sejumlah negara Eropa sudah lebih dulu mengambil tindakan. Italia memblokir aplikasi DeepSeek dari toko aplikasi karena tidak transparan dalam penggunaan data pribadi. Belanda melarang aplikasi ini di perangkat milik pemerintah, dan Belgia menyarankan pejabat publik untuk tidak menggunakannya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya